Wed. Sep 10th, 2025
Ilustrasi Yesus sedang mengajar

Di Palestina abad pertama, berlaku tiga bahasa di antara penduduknya, yakni Aram, Yunani, dan Ibrani. Masing-masing memiliki fungsi sendiri dan digunakan oleh kelompok tertentu.

Bahasa Aram secara luas diterima oleh para ahli sebagai bahasa utama yang Yesus gunakan. Zondervan Academic mencantumkan beberapa alasan mengapa hal ini mungkin terjadi.

Sebagian besar dokumen dan prasasti yang ditemukan dari era tersebut berbahasa Aram. Meskipun dokumen-dokumen tersebut memang terdapat dalam bahasa Yunani, Ibrani, Latin, dan bahasa-bahasa lainnya, jumlahnya merupakan minoritas.

Dan meskipun banyak teks keagamaan berbahasa Ibrani (misalnya, untuk Naskah Laut Mati, 15% berbahasa Aram, 3% berbahasa Yunani, dan sisanya berbahasa Ibrani), sebagian besar teks non-keagamaan—kontrak, faktur, klaim kepemilikan, dan jenis komunikasi sehari-hari lainnya—berbahasa Aram.

Para ahli telah menemukan bahwa bahasa Ibrani kuno, pada zaman Yesus, digunakan dengan kapasitas yang sama seperti bahasa Latin saat ini. Hanya sedikit orang yang tahu cara berbicara bahasa Latin, dan bahasa tersebut terutama digunakan untuk upacara dan teks keagamaan.

Dengan cara yang sama, bahasa Ibrani dilestarikan oleh para pemimpin agama di Palestina abad pertama, tetapi itu bukanlah bahasa umum yang dapat digunakan semua orang.

Yesus menunjukkan bahwa Ia dapat membaca bahasa Ibrani ketika Ia mengambil sebuah gulungan di sinagoge (Lukas 4:16–30), tetapi sebagian besar murid-Nya yang buta huruf tidak akan tahu bahasa Ibrani.

Bahasa Yunani juga merupakan bahasa lisan, yang diwariskan dari Helenisasi yang terjadi berabad-abad sebelumnya. Kitab Suci Ibrani bahkan diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, yang sekarang disebut Septuaginta.

Yesus kemungkinan besar akrab dengan bahasa Yunani, tetapi sekali lagi, bahasa Yunani bukanlah bahasa yang digunakan oleh orang banyak miskin yang sering Ia ajak bicara.

Di sisi lain, pada saat para penginjil duduk untuk menulis Injil, mereka menulis kepada komunitas tertentu dan bahasa Yunani menjadi bahasa umum yang dapat mereka gunakan untuk menyampaikan perkataan Yesus.

Yesus mungkin berbicara dalam bahasa Aram, tetapi para penulis Injil menuliskan perkataan-Nya dalam bahasa Yunani. Gereja percaya bahwa para penulis ini pada akhirnya diilhami oleh Pengarang Ilahi Kitab Suci, Roh Kudus, sehingga melindungi perkataan Yesus dari kesalahan manusia.

Setelah teks Yunani asli, setiap bahasa lain dipandang sebagai terjemahan dan Gereja Katolik telah sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa setiap terjemahan akurat dan mencerminkan bahasa dan budaya Palestina abad ke-1. (Aleteia.org)

Related Post