Puisi-puisi Simply da Flores dan Agust G. Thuru untuk Hari Puisi Nasional

TEMPUSDEI.ID (28 APRIL 2021)

INDONESIA: NEGERI SAMUDERA PUISI
Oleh Simply da Flores

Pada mulanya kata
Sabda Pencipta semesta
maka jadilah tanah air yang kaya raya
Nusantara di antara dua benua
Indonesia di rangkul dua samudera

Nusantara bangsa sastra rahim makna
dan peradaban dunia
Indonesia generasi puisi penuh arti nilai kehidupan insani

Ketika dirayakan secara nasional
Hari Puisi Indonesia
Jangan sampai makna sastra dibawa bencana zaman
Jangan sampai arti sejati puisi sirna dilupakan generasi
Karena pikirannya dicengkram selera instan hedonistik
Rasa dan hati nuraninya dikuasai gemerlap iklan negeri khayal ilusi utopis

Hari Puisi Nasional
Lahirkanlah atmosfer sejuk bagi budi pekerti pewaris NKRI
Terbukalah ruang segar ladang hijau para pendidik menanam ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan
sehingga bangsa ini berkepribadian
dalam Budaya Indonesia
berdikari dalam dkonomi
Berdaulat dalam politik
Tri Sakti Indonesia
mercusuar dunia

Hari Puisi Nasional
Para leluhur maestro sastra adat budaya mendamba
seniman tanah air daraskan rindu asali:
Jangan kotori martabat bangsa
dengan caci maki penistaan dan iri dengki
Jangan lacurkan harkat jati diri generasi NKRI
dengan Kolusi Nepotisme dan Korupsi
Jangan jadikan negeri ini samudera kata tipu muslihat, ketamakan, pemerkosaan dan pelacuran sebagai warisan bagi anak cucu bangsa

Hari Puisi Nasional
Biarlah kesaktian mantra dalam adat budaya nusantara kembali mengobati luka bangsa dan lestarikan alam raya
Biarlah jiwa dan pikiran kita lahirkan bait-bait puisi kasih sayang persaudaraan
Biarlah sabda suci rohani keagamaan
menjadi sumber keselamatan bangsa
Biarlah bangsa dan tanah air ini
menjadi samudera keindahan kata penuh makna kebijaksanaan untuk kehidupan dan peradaban

Puisi itu putra nurani ramuan senyum dan air mata insani
Puisi itu putri jiwa keindahan
warna-warni bhineka tunggal Ika kodrati manusia
Puisi itu pasangan kekasih karena cinta
Puisi itu keagungan perbedaan untuk saling melengkapi

Puisi itu pelangi kebesaran alam raya
Puisi itu napas peradaban dan tali pengikat misteri manusia dan alam semesta di hadapan Sang Ilahi
Puisi itu doa sejati insani pada Ilahi

MoFlores, 28-04-2021

PUISI LUKA
Oleh Agust G. Thuru

Hari ini puisiku luka
Menulis April merajam
Bencana telah menghapus
Bait-bait yang kurancang
Tentang arti melepas beban
Mengganti dengan air mata

Luka karena badai
Luka karena taufan
Luka karena alam
Sudah tak mampu lagi
menanggung beban
keangkuhan dan keserakahan

Hari ini puisiku luka
laut biru berubah murka
menelan seonggok besi tua
arus samudera berubah garang
meremukkan tulang baja
mengubah tawa jadi air mata

Luka karena kematian
disasar peluru amarah
dari hutan tanah Papua
luka karena amukan senjata
yang haus akan darah
atas nama perjuangan

Hari ini puisiku luka
anak negeri bertarung
dalam perang senyap
pada dinding-dinding maya
menulis sumpahnya
dengan darah saudaranya

Luka karena kata benci
Luka karena kata fitnah
Luka karena kata bohong
Luka karena kesetiaan
Warisan maha luhur leluhur
Satu persatu dikhianati

Hari ini puisiku luka
tentang air mata duka
tentang pengkhianatan
yang menyangkal sumpah
tapi aku ingin ingatkan
kita tetap satu nenek moyang

Denpasar, 28.04.2021
Selamat Hari Puisi

Leave a Reply