Sat. Jul 27th, 2024

Kardinal Ignatius Suharyo kepada Kaum Muslim: Semoga Puasamu Menjadi Berkat bagi Indonesia dan Kemanusiaan

Kardinal Ignatius Suharyo. Foto: HIDUP
Kardinal Ignatius Suharyo

Pada awal masa puasa 2020/1441 H, Kardinal Ignatius Suharyo secara khusus menyampaikan ucapan “Selamat Berpuasa” kepada kaum Muslim di Indonesia.

“Saya Ignatius Kardinal Suharyo dengan hati yang tulus mengucapkan selamat memasuki Bulan Suci Ramadan kepada saudari/saudaraku umat Muslim di Indonesia. Semoga Bulan Ramadan ini dan ibadah puasa yang dijalankan oleh saudari/saudara umat Muslim menjadi berkat bagi bangsa dan negara kita, bahkan lebih daripada itu, menjadi berkat bagi kemanusiaan,” demikian ucap Kardinal melalui video berdurasi 57 detik produksi Komisi Komunikasi Sosial (KOMSOS) Keuskupan Agung Jakarta itu.

Sang Kardinal merasa penting menyampaikan ucapan selamat tersebut sebagai ungkapan hati penuh persaudaraan sebagai sesama anak bangsa dan anak manusia.

Sejak lama hubungan antara Islam dan Katolik di Indonesia terjalin sangat baik. Bahwa ada gangguan, hanya merupakan letupan-letupan kecil sebagai ulah pihak-pihak tertentu dengan berbagai cara. Simbol paling nyata persahabatan Islam dan Katolik adalah dua bangunan yang hanya dibatasi oleh sebuah jalan, yakni Jalan Katedral. Kedua bangunan tersebut adalah Masdjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.

Ajakan  Nostra Aetate

Romo Benny Susetyo. Foto: dokpri

Tentang ucapan selamat berpuasa Kardinal tersebut, Romo Benny Susetyo mengatakan, bahwa yang dilakukan Kardinal sudah sejak lama dilakukan para pemimpin Katolik untuk membina dan memupuk persaudaraan dengan kaum Muslim dan agama-agama lain di Indonesia bahkan di dunia. Romo Benny menunjuk dokumen Konsili Vatikan II bernama Nostra Aetate yang dengan jelas memuat ajakan untuk menghargai hal-hal sakral dalam setiap umat beragama termasuk Islam.

Khusus tentang Muslim, salah satu Dokumen Konsili Vatikan II, yakni Nostra aetate artikel 3 menulis: Gereja juga menghargai umat Islam, yang menyembah Allah satu-satunya, yang hidup dan berdaulat, penuh belaskasihan dan mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, yang telah bersabda kepada umat manusia. Kaum muslimin berusaha menyerahkan diri dengan segenap hati kepada ketetapan-ketetetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu Abraham. Iman Islam dengan sukarela menyerahkan diri kepada Allah.

Paus dan Imam Besar Al Azhar. foto:ist

Kata dokumen tersebut, memang mereka tidak mengakui Yesus sebagai Allah, melainkan menghormati-Nya sebagai Nabi. Mereka juga menghormati Maria Bunda-Nya yang tetap perawan, dan pada saat-saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya.

Selain itu, mereka (Muslim) mendambakan hari pengadilan, bila Allah akan mengganjar semua orang yang telah bangkit. Maka mereka juga menjunjung tinggi kehidupan susila, dan berbakti kepada Allah terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan berpuasa.

Lebih lanjut dokumen tersebut mengakui bahwa memang benar, di sepanjang zaman cukup sering timbul pertikaian dan permusuhan antara umat Kristiani dan kaum Muslimin. Konsili suci mendorong mereka semua, supaya melupakan yang sudah-sudah, dan dengan tulus hati melatih diri untuk saling memahami, dan supaya bersama-sama membela serta mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang, membela nilai-nilai moral maupun perdamaian dan kebebasan.

Romo Benny berharap momentum puasa pada Bulan Suci Ramadan semakin memompa semangat bangsa untuk melawan virus korona dan mengaktualisasikan nilai-nilai gotong royong. “Lewat berbagi kepada saudara kita yang kena dampak covid, seperti para pekerja harian, pedagang kecil, tukang cukur, kita sama-sama menunjukkan kepeduliaan akan kemanusiaan dan rasa cinta pada bangsa ini.”

Romo Robini Marianto OP. Foto: EDL

Sementara itu, Romo Robini Marianto, aktivis lintas agama dari Kalimantan Barat mengaku sangat gembira atas ucapan selamat Kardinal tersebut. “Sudah merupakan hal yang biasa disampaikan Kardinal dan para pemimpin Katolik, tapi rasanya ada nilai berbeda tahun ini di kala kita semua berhadapan dengan korona. Ucapan Kardinal akan meneguhkan kita semua,” ujar Pastor Robini.

Lanjut Pastor yang juga Ketua Yayasan Landak Bersatu ini, “Saya studi Islam dan punya banyak sahabat Muslim. Saya tahu Islam dan Katolik saling menghargai, dan sangat berharap semangat saling menghargai ini berkembang di mana-mana dalam berbagai wajahnya. Selamat berpuasa, Para Sahabat. Songsonglah hari fitri dengan semangat dan iman yang hidup.” (tD)

 

Related Post

Leave a Reply