
Selama berabad-abad, para paus menandatangani dokumen resmi dengan singkatan yang menarik: “PP.”
Anda akan menemukannya dalam segala hal mulai dari bulla kepausan hingga ensiklik modern — Franciscus PP., Benedictus XVI PP., Ioannes Paulus II PP.
Namun, apa arti dari rangkaian inisial ini?
Bertentangan dengan dugaan sebagian orang, “PP” tidak berarti “Papa Pontifex” atau “Pater Patrum.”
Itu bukanlah gelar agung, juga bukan kode mistis.
Faktanya, maknanya sangat sederhana: Pastor Pastorum, bahasa Latin untuk “Gembala para Gembala.”
Gelar ini merangkum peran utama paus sebagai gembala utama Gereja — seorang uskup yang memimpin para uskup lainnya.
Dalam kata-kata Katekismus Gereja Katolik, “Paus, Uskup Roma dan penerus Petrus, adalah sumber dan dasar yang kekal dan kasatmata bagi kesatuan para uskup dan seluruh umat beriman” (KGK 882).
Dengan kata lain, kepemimpinannya tidak hanya bersumber dari otoritas, tetapi juga dari kepedulian pastoralnya.
Tanda tangan pelayanan
singkatan “PP” pertama kali muncul dalam dokumen kepausan pada awal periode abad pertengahan.
Kemungkinan besar singkatan tersebut dimodelkan berdasarkan cara pejabat Romawi menandatangani dengan singkatan gelar sipil mereka.
Seiring berjalannya waktu, para paus mengadopsi gaya khas mereka sendiri, yang lebih menekankan identitas spiritual mereka daripada status politik.
Pemilihan “Pastor Pastorum” secara halus mengingatkan baik imam maupun kaum awam bahwa otoritas paus berakar kuat dalam perintah Kristus untuk “gembalakanlah domba-domba-Ku” (Yohanes 21:17).
Setiap uskup adalah gembala bagi kawanan domba lokalnya, tetapi paus, sebagai penerus Santo Petrus, memiliki tugas unik untuk membimbing mereka semua — bukan sebagai penguasa di atas mereka, tetapi sebagai pelayan di antara mereka.
Bukan sekadar tanda tangan
Di Gereja yang mencakup berbagai benua dan budaya, tanda tangan kepausan memiliki bobot.
Itu bukan hanya tanda pribadi — itu adalah tanda persatuan yang terlihat.
Setiap kali Paus Fransiskus menandatangani sebuah dokumen sebagai Franciscus PP., ia berbicara bukan hanya sebagai uskup Roma, tetapi juga sebagai seorang imam yang berkomunikasi dengan setiap uskup di seluruh dunia.
Huruf “P” ganda juga membedakan nama paus dalam banyak bahasa Vatikan.
Baik ditulis dalam bahasa Latin, Italia, atau Prancis, singkatan tersebut tetap tidak berubah, seperti gema pelan dari tradisi yang sudah ada sejak berabad-abad lalu.
Yang menarik, tanda yang sederhana ini bahkan telah menemukan jalannya ke dalam seni dan arsitektur.
Dalam mosaik, lukisan dinding, dan stempel abad pertengahan, “PP” sering muncul di samping nama paus — terkadang diabaikan, tetapi tidak pernah terjadi secara tidak sengaja.
Dalam dunia yang cepat menyamakan kepemimpinan dengan kekuasaan, “PP” mengingatkan kita pada sesuatu yang sangat berbeda: bahwa jabatan tertinggi Gereja, pada hakikatnya, adalah pelayanan kasih, pengabdian, dan peran sebagai ayah rohani.
Jadi, lain kali Anda melihat tanda tangan yang singkat dan sederhana itu, ketahuilah bahwa di baliknya terdapat kebenaran yang dalam dan abadi: paus adalah seorang gembala di antara para gembala, yang dipanggil untuk berjalan bersama kawanan domba, bukan di atasnya. (Aleteia.org)
