50 Tahun Provinsi MSC Indonesia

JAKARTA, TEMPUSDEI.ID (6 OKTOBER 2021) – Perayaan Ekaristi 50 tahun berdirinya Provinsi MSC Indonesia, lepas dari MSC Provinsi Belanda, berlangsung secara virtual, Rabu (6/10/2021)  di Aula Provinsialat MSC, Jl. KH. Hasyim Ashari 23, Jakarta Pusat. Misa dipimpin Provinsial MSC Indonesia Pastor Samuel Maranresy MSC, didampingi Wakil Provinsial Romo Flor Miranta MSC dan Superior MSC Daerah Jakarta-Kalimantan Barat-Sumatera Selatan Romo Robertus Bob Rarun MSC.

Perayaan 50 Tahun Provinsi MSC Indonesia mengambil tema, “Menjadi Murid Hati Kudus Yesus yang Mengenang, Bersyukur, dan Merayakan, serta Membarui Hidup dan Karya”. Semua imam dan bruder MSC yang berkarya di Keuskupan Agung Jakarta dan Keuskupan Bogor hadir dalam Ekaristi kudus itu.

Provinsial MSC memotong kue 50 tahun.

Dalam khotbahnya, Provinsial MSC Indonesia Pastor Samuel Maranresy MSC, mengajak para anggota MSC Provinsi Indonesia, untuk bersyukur kepada Tuhan atas Penyelenggaraan Ilahi-Nya yang berlangsung dalam hidup dan karya MSC Provinsi Indonesia selama 50 tahun, dan juga jauh sebelumnya, yakni ketika misionaris pertama MSC tiba di Indonesia (1903). Provinsial juga menekankan perlunya pertobatan dan pembaruan diri biarawan MSC. Tak lupa ia menghaturkan terima kasih kepada umat dan para mitra MSC.

Berdirinya Provinsi MSC Indonesia melalui sejarah panjang sebelum mendapat pengakuan status sebagai sebuah Provinsi. Mulai dirasa tidak mungkin untuk seterusnya pelayanan di wilayah-wilayah kerja di Indonesia tergantung pada MSC Provinsi Belanda. Pada Akta Konferensi Umum MSC, yang diadakan di Roma pada 5 – 15 Oktober 1971, disebutkan bahwa pada 6 Oktober 1971, Konferensi Umum menaikkan status MSC Indonesia menjadi Provinsi MSC Indonesia sekaligus mengangkat Pastor P.S. Harjasoemarta MSC sebagai Provinsial MSC Indonesia pertama.

Para misionaris MSC masuk di Indonesia pada 28 November 1903, di Langgur. Sampai 6 Oktober 1971, para biarawan MSC Indonesia dihitung sebagai anggota Provinsi MSC Belanda. Dari Maluku, MSC mulai berkembang ke wilayah-wilayah lain di Indonesia, seperti Papua (1905), Sulawesi (1920), Purwokerto (1927), Jakarta (1932), kemudian membuka karya di Keuskupan Agung Makassar, Keuskupan Agung Pontianak, Keuskupan Jayapura, Keuskupan Tanjungselor, Keuskupan Banjarmasin, dan Keuskupan Agung Palembang. Data dari Album MSC Indonesia 2021, anggota MSC Provinsi Indonesia tercatat 343 orang, yang terdiri dari 4 Uskup, 236 imam, 22 bruder, dan 81 frater skolastik. Tarekat MSC ( Missionarii  Sacratissimi Cordis Iesu, Misionaris Hati Kudus Yesus) didirikan di Perancis pada 8 Desember 1854 oleh Pater Jules Chevalier (1824-1907)

Dalam sambutan tertulisnya, Kardinal Ignatius Suharyo, yang juga merupakan Uskup Agung Jakarta dan Ketua KWI, mengatakan, pada sidang Para Wali Gereja pertama yang berlangsung pada 15-16 Mei 1924, Pastor A.H.G. Broker MSC bersama Pastor A. Th. Van Hoof SJ diundang sebagai ahli. Selanjutnya ketika pada 1932 didirikan Biro Misi Pusat – yang merupakan cikap bakal Konferensi Waligereja Indonesia – yang dipercayakan sebagai Kepala Bagian Umum adalah Pastor G. Baptist MSC. Jadi, Tarekat MSC sejak awal sampai sekarang telah ikut merintis dan merawat Gereja Katolik di Indonesia dengan peran yang beragam. Syukur kepada Tuhan dan terima kasih tak terhingga kepada Tarekat MSC Provinsi Indonesia.

Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC dan Uskup Manado Mgr. Estephaus Benedictus Rolly Untu MSC mengucapkan proficiat dan berharap ke depan para misionaris MSC semakin setia mewartakan kebaikan Hati Kudus Yesus. Hal yang sama diungkapkan Bapak Fanny Najoan, semoga para MSC tetap setia melayani umat dan masyarakat. (Stef Tokan)

Leave a Reply