Wed. Oct 16th, 2024

Lambertus Bonifasius Suwiryo: Nikmati Masa Pensiun dan Merasa Dimanjakan Tuhan

Lambert dan Alm. Scolastica istrinya.
Lambert bersama istri dan anak cucunya. (ist)

TEMPUSDEI.ID (17 SEPTEMBER 2021)

Ketika memasuki masa pensiun, banyak orang terjangkit post power syndrome lalu bingung mau melakukan apa. Tidak demikian dengan Lambertus. Apa modal utamanya? Tentu saja karena berkat Tuhan, selain itu karena aneka talenta yang juga datang dari Tuhan. Di bidang seni ia serbabisa. Ia bisa menulis lagu dan naskah drama, bisa bermain musik, bernyanyi, mengaransamen lagu, melatih dan menyutradarai drama serta melatih bernyanyi atau olah vocal. Dengan semua talenta tersebut, pria kelahiran Surabaya ini menjalani hidupnya dengan ringan dan penuh makna. Ini pula yang membuat dia menjalani hidupnya dengan enteng di masa pensiunnya. Dengan alasan itu pula dia menyebut dirinya “dimanjakan oleh Tuhan”.

Di masa pensiunnya dari pekerjaan sebagai guru Guru Seni SMPK St. Yusuf, dia mengisi waktunya dengan karya-karya kreatif. Dengan talenta-talenta itu pula ia melatih seni teater serta vokal. Semua cabang seni dia bisa, kecuali menari. “Meski tidak pakar, saya bisa semua dan cukup menguasai,” ungkap alumnus Teologi dari STKIP Widya Yuwana Madiun.

Dia telah berjanji kepada Tuhan menggunakan talenta yang dia miliki untuk berkatekese melalui seni yang dia sebut sebagai anugerah terindah dari Allah baginya.

“Harapanku, semoga Allah tetap memberiku kekuatan menjalankan kehidupan dan berkarya sekaligus mengabarkan warta sukacita kepada seluruh umat manusia, khususnya di Bumi Nusantara ini,” doa dan harapnya selalu.

Dengan talentanya, suami dari Scholastica Sri Murtini (alm) ini, telah menciptakan sejumlah lagu, baik lagu rohani maupun lagu umum. Salah satu karyanya yang membanggakan adalah lagu berjudul Pecel Madiun. Lagu ini telah menjadi “ikon” Kota Madiun sebab selalu diputar di Stasiun Madiun sebagai lagu penyambut kereta api yang masuk ke Stasiun Madiun.

Dia juga menciptakan banyak lagu untuk mendukung karya dan kemauan baik Presiden Jokowi membangun Indonesia.

Sejumlah lagu rohani telah dia ciptakan. Selain bisa dinikmati melalui albumnya, juga melalui channel youtubenya.

Bagaimana peran istrinya? Lambert menyebut istrinya Scholastica Sri Murtini yang Tuhan kirim yang juga dia sebut sebagai hadiah terindah dari Tuhan, yang melengkapi bakat seninya. “Teater, musik, Seni Rupa, dan bernyanyi aku bisa, namun aku tak bisa menari. Tuhan mengirimiku seorang wanita cantik yang piawai menari sekaligus guru  Agama Katolik  SD,” aku Lambert tentang istrinya yang sudah menghadap Tuhan pada 11 Juni 2018 itu.

Sekarang, Lambert ingin terus berkarya bagi Tuhan dan sesama demi keutuhan bangsa dan bakti bagi Gereja dan Yesus Kristus, Tuhan dan Penyelamatnya. “Indonesia adalah harga mati,” kata pemilik album rohani Allah Mahabesar ini semangat.

Album tersebut adalah perwujudan nazarnya kepada Allah, di saat istrinya terkena tumor rahim.

Lambert gembira bahwa bakat bernyanyinya turun pada Anastasia Alvitadona atau Dona putrinya yang bersama Paduan Suara  Gracioso Sonora pernah menjuarai sebuah lomba paduan suara di Jerman sebagai Juara 1 dan Juara 3 di Spanyol. Sedangkan Michael Michael Devarapriya putranya, mewarisi bakat seninya di bidang teater. Dia juga pandai menari, meneruskan bakat menari dari ibunya. (tD)

 

Related Post

2 thoughts on “Lambertus Bonifasius Suwiryo: Nikmati Masa Pensiun dan Merasa Dimanjakan Tuhan”

Leave a Reply