Sat. Jul 27th, 2024

Menjumpai Dia yang Hidup, Kini dan di Sini

Eleine Magdalena

Eleine Magdalena, Ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Malang dan penulis buku-buku renungan best seller

Setiap tahun kita merayakan Paskah. Namun, mungkin seringkali kita lupa bahwa Yesus sungguh sudah bangkit. Kata Malaikat kepada beberapa perempuan yang datang ke kubur Yesus, “Ia telah bangkit….Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia”.

Galilea adalah tempat asal para murid-Nya, tempat mereka hidup dan berkarya bersama Yesus.

Kita dapat menjumpai Yesus yang hidup di tempat-tempat kerja kita: di kantor, di sekolah, di pabrik, di rumah. Yesus ada di tempat-tempat kita bergulat untuk hidup. Yesus ada bersama-sama dengan kita dalam perjuangan hidup kita sehari-hari. Yesus tidak terkurung atau menetap di dalam Gereja atau di Tabernakel. Ia hidup dan berkeliling di antara umat-Nya.

Barangsiapa sungguh-sungguh berjuang dengan penuh iman, pengharapan dan didasari cinta akan Dia, dan di tengah beratnya tantangan zaman ini akan menemukan Yesus yang hidup. Barangsiapa membawa segala penderitaan hidupnya sebagai suatu buah perjuangan di tengah dunia akan menemukan Yesus yang hidup. Yesus hidup dan setiap mata hati yang terbuka akan mampu memandang Dia.

Dua perempuan yang dengan takut dan sukacita yang besar mematuhi perintah Malaikat untuk menyampaikan kebangkitan Kristus, mendapatkan anugerah istimewa. Yesus menampakkan Diri kepada mereka. Yesus menyampaikan sendiri kabar gembira Paskah kepada mereka. Menjadi tugas kita jugalah untuk segera pergi dengan rasa takut, penuh hormat, dan sukacita yang besar untuk mewartakan Tuhan yang bangkit kepada orang lain.

Reaksi perempuan-perempuan atas penampakan Yesus yang bangkit menarik untuk kita perhatikan. Mereka mendekati Yesus (istilah yang sering dipakai Matius untuk tindakan yang menyatakan rasa takjub), memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya. Hendaklah tindakan ini menjadi model atau teladan bagaimana orang Kristen hendaknya menghormati kehadiran Tuhan.

Adakah kita juga menyambut kehadiran Tuhan lewat Sabda-Nya dengan penuh hormat dan kerinduan? Lewat orang lain yang lemah dan menderita dengan penuh perhatian? Lewat peristiwa hidup sehari-hari dengan takjub? Atau, segalanya kita anggap sebagai sesuatu yang biasa saja atau kebetulan belaka? Adakah Sabda Tuhan masih membuka hati kita untuk mendengar sapaan Tuhan sendiri?

Adakah orang lain yang lemah dan menderita masih menggemakan panggilan untuk melayani dengan kasih dalam diri kita?Adakah hidup kita sehari-hari mulai dari bangun tidur di pagi hari, napas pertama kita di hari baru masih menjadi alasan kita mengucap syukur kepada-Nya? Adakah sapaan, teguran orang terdekat kita masih berarti bagi kita untuk terbuka terhadap rencana-Nya?

Setiap hari Tuhan juga mau menganugerahkan rahmat istimewa kepada kita lewat kehadiran-Nya, lewat Sabda-Nya, lewat peristiwa sehari-hari, dan lewat orang lain.

Kebangkitan Yesus adalah salah satu kebenaran utama dalam Injil. Kebangkitan-Nya bukti kemenangan Kristus atas maut dan jaminan tersedianya hidup kekal bagi kita yang percaya kepada-Nya. Menjadi tugas kitalah untuk menjadi saksi Yesus yang hidup. Dengan menaati perintah-Nya, bertekun dalam doa, setia dalam pekerjaan yang kita hadapi di tengah berbagai kesukaran, tetap teguh dalam iman, penuh pengharapan dan kasih dalam pergulatan hidup sebagai orang beriman, kita akan bertemu dengan Yesus yang hidup dan beroleh kekuatan dari pada-Nya. Dengan demikian, kita pun dapat menjadi saksi kebangkitan Kristus dan menghantar orang lain pada perjumpaan dengan Yesus yang hidup.

 

 

 

 

 

Related Post

Leave a Reply