Wed. Oct 9th, 2024

Tetap Berbangga dalam Iman kepada Yesus yang Naik ke Surga

Romo John Kota Sando dari Merauke

TEMPUSDEI.ID (13 MEI 2021)

Visualisasi Yesus naik ke Surga. (ist)

Oleh Romo John Kota Sando

Penginjil Markus (Mrk. 16:15-20) menggambarkan peristiwa kenaikan Yesus ke surga dengan sangat dramatis. Sesudah berbicara dengan para murid, “terangkatlah Ia ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah” (Mrk.16:19). Ia terpisah dari murid-murid-Nya dalam keadaan memberkati mereka, sehingga hati mereka sangat bersuka cita ketika kembali ke Yerusalem.

Penggambaran oleh penginjil Markus ini mau meyakinkan kita semua yang juga adalah murid-Nya, bahwa Tuhan selalu menyertai hidup kita dengan tangan yang tercurah penuh berkat. Jika kita tidak pernah membiarkan tangan kita digenggam oleh  Tuhan, maka dapat dipastikan hidup kita akan dikelilingi oleh berbagai macam kesulitan dan penderitaan. Tangan Tuhan adalah tangan yang memberkati, melindungi, menguatkan, melegahkan, menyembuhkan dan yang menuntun kita kepada kebaikan dan kebenaran.

Tangan penyertaan Tuhan itu mengandung tugas agar kita yang sudah dan selalu diberkati Tuhan harus siap sedia untuk mewartakan berita pertobatan dan pengampunan dosa kepada sesama dan  dunia sekitar kita, di manapun kita berada. Dalam melaksanakan tugas ini para rasul perlu dukungan dan kekuatan dari Tuhan dalam menghadapi setiap tantangan dan kesulitan dalam tugas pewartaan mereka. Demikianpun kita sebagai rasul zaman ini membutuhkan kekuatan yang sama untuk menjadi pewarta yang andal dan tak tergoyahkan oleh goncangan apa pun. Tantangan iman terberat yang dihadapi dunia dewasa ini adalah lemahnya komitmen umat kristiani dalam menjaga kesetiaan imannya.

Banyak umat Kristen yang menyebut Yesus sebagai Jalan, tetapi sesungguhnya mereka tidak hidup di jalan-Nya; menyebut Yesus sebagai Terang, tetapi tidak memiliki kepekaan dalam menyadari kehadiran-Nya dalam setiap peristiwa dan suka duka kehidupan ini. Menyebut Yesus sebagai Guru, tetapi tidak mendengarkan Dia. Menyebut Yesus sebagai Tuhan, tetapi tidak melakukan sembah bakti kepada-Nya. Menyebut Yesus sebagai kebenaran, tetapi tidak percaya kepadaNya.

Mewartakan injil dewasa ini berarti membuat Yesus itu hidup di hati setiap orang. Memang berat karena daya tarik dunia yang serba global dan digital ini sudah mengisi dan mengikat hati manusia. Tetapi dengan rahmat kenaikan Tuhan yang selalu mencurahkan  kekuatan-Nya kepada kita sepanjang hidup, akan memampukan kita untuk melaksanakan tugas tersebut. Karena Yesus tidak menghendaki bahwa umat gembalaanNya itu terpisah daripadaNya.

Dalam Injil hari ini pula, kita diajak untuk merenungkan Amanat Agung Yesus kepada para murid-Nya, yang berisikan perintah untuk mewartakan Injil kepada seluruh bangsa: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk.16:15). Injil berarti kabar gembira. Kabar yang membawa damai dan kebahagiaan. Dengan bertindak sebagai pewarta, kita dipanggil  untuk menjadikan Injil sebagai kekuatan untuk menciptakan perdamaian dan cinta kasih di dalam dunia. Dengan menjadi seorang pewarta, kita dipanggil untuk memotivasi sesama kita agar mereka juga menjadi Injil (kabar gembira) yang hidup  bagi sesamanya.

Semua umat Kristiani sudah tentu memiliki kewajiban untuk melaksanakan Amanat Agung Kristus dengan cara menjadi saksi-Nya. Akan tetapi mewartakan Injil bukanlah hal yang mudah diterima oleh banyak orang. Pewartaan kita hanya memiliki dampak yang positif dan pengaruh yang kuat bagi orang banyak, kalau pewartaan kita itu berasal dari iman dan kesaksian hidup kita sendiri akan Yesus. Dan soal keteladanan ini Yesus sendiri bersabda: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa-mu yang di sorga” (Mat. 5:16). Maka melalui misteri kenaikan Tuhan ini, kita diajak untuk merasakan hak dan “keistimewaan” yang kita dapatkan karena mengikuti Yesus. Iman kita akan Yesus yang diangkat ke surga hendaknya menjadi kekuatan kita dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan tantangan dan kesulitan ini.

Semoga kita tetap berbangga pada iman kita akan Yesus, yang adalah tangan kanan kekuatan Allah Bapa yang Mahakuasa. Semoga perayaan hari ini menggugah semangat kita untuk menjadi pewarta kasih Tuhan dan mengarahkan tujuan hidup kita kepada persatuan dengan Allah Bapa. Amin!

Salve dan Berkat Tuhan dari Merauke

Related Post

Leave a Reply