LANGIT TERBELAH DI KALVARI
Kau yang mencium tangan-Ku
Kau yang menaruh luka, derita, siksa
Rusak sekujur tubuh
Duri di kepala,
paku di kaki tangan,
lambung yang tertombak,
kematian yang hina dina
Kau yang telah mengkhianati Cinta-Ku
melepas pakaian-Ku di muka umum
membiarkan-Ku nyaris telanjang
berteriak riuh salibkan Dia! Salibkan Dia!
meletakkan kayu bersilang di pundak-Ku
Menanjak ke bukit tengkorak bagai seorang penjahat.
Cinta apa yang membuat kau mencambuki-Ku
menggantung-Ku
memberi cuka di mulut-Ku dan menombaki lambung-Ku.
Wajah berdarah-Ku
mencari engkau kekasih-Ku
Mengapa engkau pergi meninggalkan-Ku?
Hari ini:
Takkah kau lihat langit terbelah di Kalvari?
Tanah-tanah merekah
Jiwa jiwa akan merindukan-Ku.
Nanti kau tahu,
darah dan air yang telah kau tumpahkan di Kalvari ini.
(2017)
Romo Chrisanctus Paschal Saturnus, Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) Keuskupan Pangkalpinang

Facebook Comments