Sat. Jul 27th, 2024

Berdoa Rosario Merah Putih Sepanjang Oktober bagi Bangsa dan Dunia Menghadapi Pandemi Korona

Uskup Agung jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo dan Vikjen KAJ Romo Samuel Pangestu saat mengenalkan Rosario Merah Putih. Foto: Liputan6

Jakarta, TEMPUSDEI.COM – Menghadapi virus korona yang sampai saat ini masih melanda Indonesia dan dunia, Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Jakarta (Komsos KAJ) mengajak umat Katolik khususnya di KAJ dan di mana saja untuk mendaraskan Doa Rosario sepanjang Oktober 2020 ini.

Bulan Oktober di kalangan umat Katolik memang dikenal sebagai Bulan Rorasio. “Dalam kesatuan iman kepada Kristus dan melalui Bunda Maria, bunda tercinta, kita persembahkan Doa Rosario kita pada Oktober ini untuk memohon belas kasih Tuhan agar pandemi ini segera berlalu. Kami mengajak umat Katolik di KAJ untuk bersatu dalam Rosario, tentu saja umat dari luar KAJ juga boleh ikut atau malah diharapkan bergabung,” ujar Ketua Komsos KAJ, Romo Harry Sulistyo, Pr.

Selintas Bulan Rosario dan Bulan Maria

Uskup Suharyo didampingi Uskup Antonius dalam sebuah Sidang KWI.

Paus Leo XIII pada tahun 1883 menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Rosario.  Dalam Eksikliknya “Supremasi Apostolatus”,  Bapa Suci meminta agar seluruh umat di paroki-paroki mendoakan Rosario setiap hari pada bulan Oktober agar Bunda Maria membantu Gereja menghadapi aneka bahaya yang mengancam.

“Tentu sekarang kita berharap Bunda Maria juga membantu kita menghadapi Pandemi Covid-19 yang sangat membahayakan ini. Kita juga berharap, dengen Rosario setiap hari, umat semakin diteguhkan dan dikuatkan untuk bersama Bunda Maria terus mengandalkan Tuhan dalam situasi pahit seperti ini, dan akhirnya kita terbebas dari wabah ini,” harap Romo Harry.

Bulan Oktober memang didedikasikan kepada Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Pada bulan Mei juga didoakan Rosario, tetapi Mei tidak ditetapkan sebagai Bulan Rosario. Mei disebut sebagai Bulan Maria.

Jauh sebelum Paus Leo XII, penetapan Oktober sebagai Bulan Rosario berawal dari penetapan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Pesta ini ditetapkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1573, tetapi saat itu masih dirayakan khusus di gereja-gereja yang altarnya didedikasikan kepada Bunda Maria.

Pada tahun 1716, Paus Klemens XI memperluas perayaan Pesta Ratu Rosario itu ke seluruh Gereja.

Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario dilatarbelakangi oleh kemenangan tentara Kristen atas tentara Turki Islam dalam pertempuran di Lepanto pada 7 Oktober 1571. Armada Turki saat itu gencar sekali memperluas daerah kekuasaan. Mereka siap menguasai Eropa.

Dalam jumlah dan persenjataan, tentara Kristen. Melihat kedaan ini, Paus Pius V meminta seluruh Gereja berdoa Rosario kepada Bunda Maria untuk memohon bantuan bagi tentara Kristen.

Akhirnya, dalam pertempuran di Lepanto, Teluk Korintus, umat Kristen membalikkan keadaan dan merebut kemenagan. Dan kemenangan itu diyakini berkat bantuan Bunda Maria.

Selain pada Oktober, umat Katolik secara khusus berdoa Rosario juga pada bulan Mei. Bulan ini identik dengan “Bulan Maria”. Devosi ini menyebar bermula dari peristiwa pada tahun 1809, ketika Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon dan dipenjara.

Di dalam penjara, ia memohon dukungan doa Bunda Maria, agar dibebaskan. Paus berjanji bahwa jika dibebaskan, ia akan mendedikasikan perayaan khusus untuk menghormati Bunda Maria.

“Lima tahun kemudian, pada tanggal 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen. Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal. Keterangan tersebut tersua dalam Katolisitas.org.

Ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma tentang Immaculate Conceptio atau “Bunda Maria yang Dikandung Tidak Bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai Bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal.

Paus Paulus VI dalam ensikliknya, the Month of Mary mengatakan, “Bulan Mei umat beriman berdevosi kepada Bunda Maria yang terberkati”.

Di Indonesia, untuk mengekspresikan rasa cinta kepada Tanah Air Indonesia, Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo menggas adanya Rosario Merah Putih. Umat katolik dengan bangga dan kusyuk berdoa menggnakan Rosario Merah Putih.

Berikut jadwal Doa Rosario dari paroki ke paroki di KAJ selama Bulan Oktober 2020 yang akan disiarkan secara langsung melalui HIDUPTV. Ibadat Rosario akan dipimpin oleh salah seorang pastor di paroki yang bersangkutan:

  • 01/10: Perawan Maria Bunda Yesus Kristus (Peristiwa Cahaya): Paroki Alam Sutera, Gereja St. Laurentius.
  • 02/10: Maria Bunda Orang Beriman (Peristiwa Sedih): Paroki Halim Perdana Kusuma/Puspas Keuskupan TNI – Polri, Gereja Santo Agustinus.
  • 03/10: Maria Ratu Para Rasul (Peristiwa Gembira): Paroki Curug, Gereja Santa Helena.
  • 04/10: Maria Ratu Perdamaian (Peristiwa Mulia): Paroki Cijantung, Gereja Santo Aloysius Gonzaga.
  • 05/10: Maria Bunda Surgawi (Peristiwa Gembira): Paroki Slipi, Gereja Salvator.
  • 06/10: Maria Bunda Orang Berduka Cita (Peristiwa Sedih): Paroki Cilangkap, Gereja Santo Yohanes Maria Vianey.
  • 07/10: Maria  Ratu Rosario (Peristiwa Mulia): Paroki Meruya, Gereja Maria Kusuma Karmel.
  • 08/10: Hati Tersuci Santa Perawan Maria (Peristiwa Cahaya): Paroki Kelapa Gading, Gereja Santo Yakobus.
  • 09/10: Maria Bunda Penolong Abadi (Peristiwa Sedih): Paroki Cilandak, Gereja Santo Stefanus.
  • 10/10: Maria Bunda Segala Suku (Peristiwa Gembira): Paroki Katedral, Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga.
  • 11/10: Maria Ratu Para Imam (Peristiwa Mulia): Paroki Bintaro Jaya, Gereja Santa Maria Regina.
  • 12/10: Maria Cermin Kekudusan (Peristiwa Gembira): Paroki Lubang Buaya, Gereja Klavari.
  • 13/10: Maria Bunda Rahmat Ilahi (Peristiwa Sedih): Paroki Kranji, Gereja Santo Mikael.
  • 14/10: Maria Bunda Gereja (Peristiwa Mulia): Paroki Duren Sawit, Gereja Santa Anna.
  • 15/10: Maria Bunda Diangkat ke Surga (Peristiwa Cahaya): Paroki Kemakmuran, Gereja Bunda Hati Kudus.
  • 16/10: Maria Pertolongan Orang Sakit (Peristiwa Sedih): Paroki Pulo Mas, Gereja Santo Bonaventura.
  • 17/10: Maria Bunda Segala Bangsa (Peristiwa Gembira): Paroki Pulo Gebang, Gereja Santo Gabriel.
  • 18/10: Maria Dimahkotai di Surga (Peristiwa Mulia): Paroki Pamulang, Gereja Santo Barnabas.
  • 19/10: Maria Bunda penampakan Medali Wasiat (Peristiwa Gembira): Paroki Pluit, Gereja Stella Maris.
  • 20/10: Maria Dikandung Tanpa Noda (Peristiwa Sedih):  Paroki Serpong, Gereja Santa Monika.
  • 21/10: Maria Ratu Para Malaikat (Peristiwa Mulia): Paroki Kramat, Gereja Hati Kudus.
  • 22/10: Maria Ratu Para Kudus (Peristiwa Cahaya): Paroki Cempaka Putih, Gereja Santo Paskalis.
  • 23/10: Maria Dikandung Tanpa Noda (Peristiwa Sedih): Paroki Harapan Indah, gereja Santo Albertus Agung.
  • 24/10: Maria  Penolong Umat Kristiani (Peristiwa Gembira):  Paroki Danau Sunter, Gereja Santo Don Bosco.
  • 25/10: Maria Bintang Laut (Peristiwa Mulia): Paroki Tebet, Gereja Santo Fransiskus Asisi.
  • 26/10: Maria Tahta Kebijaksanaan (Peristiwa Gembira): Paroki Bekasi Utara, Gereja Santa Clara.
  • 27/10: Maria Bunda dari Gunung Karmel (Peristiwa Sedih): Paroki Pejompongan, Gereja Kristus Raja.
  • 28/10: Maria Dipersembahkan kepada Allah (Peristiwa Mulia): Paroki Cileduk, Gereja Santa Bernadet.
  • 29/10: Maria Bunda Penampakan di Lourdes (Peristiwa Cahaya):  Paroki Bojong Indah, Gereja Santo Thomas Rasul.
  • 30/10: Maria Bunda Penampakan di Fatima (Peristiwa Sedih): Paroki Pantai Indah Kapuk, Gereja Regina Caeli.
  • 31/10: Maria Bunda dari Guadalupe (Peristiwa Gembira): Paroki Blok B, Gereja Santo Yohanes Penginjil.

 

 

Related Post

Leave a Reply