
JAKARTA-Sekolah-sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Tarakanita selalu mengadakan hari studi guru (HSG) setiap sebulan sekali. Kegiatan ini untuk merefleksikan, mengevaluasi proses pendidikan. Hari studi guru juga menjadi wadah untuk sharing antar guru, seminar,
“Sebagai seorang guru, pada masa sekarang ini harus berani belajar dan terus belajar untuk membekali diri sesuai dengan perkembangan zaman,” demikian kata Frans Suyono selaku kepala sekolah SMA Tarakanita 2 Jakarta dalam HSG Sabtu,17 Mei 2025 yang dilaksanakan secara online.
Kegiatan hari ini diharapkan memberikan masukan bagi guru – guru dalam mendidik, mengajar anak – anak yang dipercayakan kepada sekolah SMA Tarakanita 2.ersebut
Generasi sekarang yang sering disebut generasi z sudah banyak menguasai teknologi, lebih menguasai dibandingkan dengan gurunya.
Mereka juga memiliki pola berpikir yang pragmatis, tidak mau banyak teori, ceramah tetapi langsung pada hasilnya.
Anak-anak generasi sekarang ini sering cepat tertekan, stress dan juga khawatir jika menghadapi situasi dan kondisi yang tidak sesuai ekspektasinya, seperti yang disharingkan oleh Risga dan Maria Dian mahasiswa semester 2 PGSD Universitas Bina Nusantara.
Dr.Jimmy: Sapoetra, S.S., M.Pd yang menjadi narasumber pada kegiatan HSG kali menuturkan bahwa generasi sekarang memiliki kelemahan dalam beberapa hal seperti komunikasi baik secara lisan maupun tertulis, etika, kepemimpinan, belajar mandiri, problem solving dan berpikir kritis.
Katanya, inilah yang menjadi tantangan bagi para guru dalam mendidik dan mengajar pada masa sekarang. Seorang guru harus pintar dan mampu dalam mengelola anak didik dengan memberikan kesempatan-kesempatan bagi anak didiknya.
“Guru harus menjadi teladan, mampu memberikan contoh nyata pada anak didik, dalam mengajar dengan memancing para anak didik berpikir kritis, menganalisa kasus dalam kerja kelompok,” tegas dosen Universitas Bina Nusantara itu.
Satu hal terpenting dalam kegiatan tersebut, sebagai guru harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, karakteristik anak didik. Guru mampu memberikan yang terbaik selama proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah. Dan menjadikan anak didik siap menghadapi tantangan dalam proses berikutnya dengan bekal hard skill dan shoft skill yang dimilikinya. (Winarto)
