Celestino Reda: Tuhan Selamatkan Percetakan Saya di Siang Bolong

Kalau dilihat dari latar belakang pendidikannya, entrepreneur Celestino Reda tak punya persinggungan dengan dunia percetakan. Dia adalah seorang sarjana ilmu pertanian dari Institut Pertanian Yogyakarta. Anehnya, sejak menyelesaikan kuliahnya, dia sama sekali tidak bekerja di bidang pertanian. Dia justru langsung menjadi wartawan. Setelah berganti-ganti media, termasuk media televisi, ayah dua anak ini berlabuh di dunia percetakan.

Dia mengaku terpesona dengan dunia percetakan ketika melihat kerja dunia percetakan. “Ketika melihat mesin cetak bekerja lalu para pengerja dengan cekatan mengendalikan mesin, saya terpesona. Saya juga membayangkan peran dunia percetakan untuk mencerdaskan semua orang,” kata pemilik Percetakan Reda Printing ini.

Celes mulai dengan menjadi freelancer marketing untuk beberapa percetakan kecil di Kali Baru, Senen, Jakarta Pusat. Kesempatan itu dia pakai untuk membangun relasi dengan banyak orang dan ikut-ikutan belajar mengoperasikan mesin. “Saya mau belajar semuanya. Saya yakin, semuanya akan berguna. Namanya mengetahui sesuatu, pasti ada gunanya,” ungkap pria asal sumba, NTT ini.

Sedang mencetak sticker

Dari sini, perlahan-lahan Celes menyusun semangat untuk memiliki “warung percetakan” sendiri. Dia menyebut warung karena tidak punya modal yang kuat.

“Kalau saya lihat teman-teman di Kali Baru, semuanya mulai dari yang kecil-kecil dulu. kemudian ada yang berhasil besar, namun ada yang gagal. Dan kemungkinan-kemungkinan itu terbuka untuk saya. Tentu saya mulai dengan harapan berhasil,” kata pria yang menjabat sebagai Sekretaris Umum Insan Keluarga Besar Sumba (IKBS) Jakarta ini.

Ketika Covid-19 merebak, Celes merasa terpukul dan nyaris tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi saat itu dia harus membayar cicilan ke bank. Dia meminjam uang di bank untuk membeli mesin cetak.

“Setiap bulan saya harus cicil 4 juta. Dan saat itu saya tidak punya uang, tidak ada barang cetakan. Selain bayar cicilan, saya harus bayar karyawan,” ungkapnya.

Apa yang dia lakukan? “Saya hanya bisa berdoa. Benar-benar saya berdoa mohon pertolongan dan mukjizat dari Tuhan. Saya berdiri di depan kios percetakan, saya berdoa. Pasrah! Anehnya, tidak lama kemudian, ada yang telepon saya. Orang itu mau cetak buku, tapi bukunya belum jadi, namun mau titipkan biaya cetak ke saya. Nanti kalau bukunya sudah siap, tinggal cetak. Nah! Uang itulah yang sebagian saya  pakai untuk bayar cicilan, bayar karyawan, dan lain-lain. Benar-benar, Tuhan hadir tepat waktu, di siang bolong,” katanya takjub.

Saat ini, percetakan milik Celestino bisa mencetak berbagai produk seperti buku, kalender, stiker dan berbagai bentuk cetakan lainnya dengan harga bersahabat. Celestino bisa dihubungi di 08118602999. Atau tinggal ketik “Reda Printing” di google, selanjutnya anda akan dituntut menuju ke Reda Printing di kali Baru, Senen, Jakarta Pusat. (tD)