Wed. Dec 4th, 2024

Eleine Magdalena, Penulis buku-buku renungan best seller, sedang menempuh studi doktoral teologi Katolik

Anggota keluarga yang datang mengunjungi dan membawa berita gembira akan menyenangkan hati kita. Apalagi bila kita bisa saling berbagi kabar yang menggembirakan atau membangkitkan iman.

Salam dari Maria yang dipenuhi Roh Kudus dan dinaungi kuasa Allah yang Mahatinggi membuat anak yang dikandung Elisabet melonjak kegirangan. Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus.

Mungkin Maria tidak menyangka bahwa kedatangannya membawa suasana Ilahi yang demikian kuat. Kedatangan Maria yang menjadi kenisah Allah merupakan hadiah sangat istimewa bagi Elisabet dan anak yang dikandungnya.

Perjumpaan ini meneguhkan pelayanan anak dalam kandungan Elisabet. Anak ini mengenal Tuhannya sejak dalam kandungan.

Ibu mempunyai kedekatan lahir dan batin yang istimewa dengan anaknya. Seorang ibu yang pendoa mengokohkan dasar-dasar iman anak. Ibarat pohon yang mengakar kuat, demikianlah iman anak yang mengenal Kristus sejak kecil.

Sejak dari dalam kandungan pun sang anak akan dibentuk oleh doa-doa sang Ibu. Orangtua yang berjumpa secara pribadi dengan Yesus mengenal suara-Nya dan membawa anak pada penggenapan rencana-Nya.

Pendidik mempunyai kesempatan istimewa untuk menularkan iman dan membawa anak didik berjumpa dengan Kristus. Kata, sikap, tindakan dan seluruh hidup pendidik dapat menjadi kesaksian yang menumbuhkan iman anak.

Murid-murid melihat Yesus berdoa, menyembuhkan orang sakit, menghibur orang yang menderita, wafat supaya kita hidup. Murid-murid belajar dari apa yang mereka dengar dan saksikan sendiri dari Guru mereka.

Jika kita mau membawa anak didik datang kepada Yesus dan mengenal kebenaran, maka kita sendiri juga perlu meneladan Yesus: memberikan diri, waktu dan tenaga untuk kebaikan sesama.

Adakah yang lebih berharga daripada memperkenalkan Yesus kepada anak-anak kita? Jika Yesus telah menjadi pusat hidup mereka, kita tidak perlu khawatir terhadap segala kekuatan jahat.

 

 

Related Post