Jessie, Jestonie, dan Jerson Avenido ditahbiskan pada hari yang sama dan di kongregasi religius yang sama.
Ini adalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Gereja di Filipina: Tiga bersaudara ditahbiskan menjadi imam pada hari yang sama dan dalam kongregasi religius yang sama.
Jessie, Jestonie dan Jerson Avenido ditahbiskan pada hari Rabu, 8 September, pada hari Kelahiran Perawan, untuk Kongregasi Stigmata Suci (dikenal sebagai Stigmatines), sebuah ordo Italia. Perayaan itu, yang dipimpin oleh Uskup José Cabantan, berlangsung di Katedral Cagayán de Oro, Filipina, dan dilaporkan dalam sebuah artikel di UCA News.
“Merupakan suatu berkat memiliki seorang imam dalam keluarga, tetapi tiga itu istimewa,” kata orang tua para imam. Ayah mereka, seorang petani dan penjaga keamanan, dan ibu mereka, seorang pengasuh anak, berasal dari latar belakang yang sangat sederhana, tetapi mereka tidak pernah kekurangan cinta.
Meskipun mereka ditahbiskan bersama, jalan ketiga bersaudara itu terpisah. Yang tertua, Jessie, 30, masuk seminari pada 2008, diikuti Jestonie, 29, dan Jerson, 28, pada 2010.
Jessie awalnya ingin menjadi polisi atau insinyur listrik, dan bahkan mendaftar di sekolah teknik sebelum masuk seminari. Jestonie ingin menjadi guru, sedangkan Jerson bercita-cita menjadi dokter.
“Kami telah memilih panggilan ini bukan karena kebetulan atau paksaan, tetapi atas kemauan kami sendiri,” kata mereka setelah ditahbiskan.
“Kami tidak berasal dari keluarga kaya, tetapi kami sangat kaya akan kasih kami kepada Tuhan dan Gereja-Nya,” Fr. Jessie Avenido mengatakan setelah upacara pentahbisan. Ketiga bersaudara itu juga mengungkapkan setelah perayaan bahwa mereka memiliki seorang adik laki-laki yang juga menimbang-nimbang untuk menempuh jalan panggilan yang sama! (tD/aleteia)