Fri. Jul 26th, 2024

Puisi-puisi Simply da Flores tentang Rasa Malu pada Allah dan Menghitung Diri

Simply da Flores

MALU PADAMU, YA ALLAH
Untuk Yahya Waloni, Joseph Paul Zsang, dkk

Ya, Allah
Zat Maha Kudus
Yang dipuji sembah dalam ritual adat,
keyakinan dan aneka agama manusia
Karena Maha Sempurna-Mu dan Maha Misteri-Mu
Terpujilah nama-Mu
Syukur hormat pada-Mu

Ya, Allah Maha Melihat,
di zaman kami yang edan dan galau ini
ada yang menghujat-Mu
ada yang menjual-Mu
ada yang mencaci maki dan menista-Mu
ada yang mempersalahkan dan mengutuk-Mu
ada yang menghina dan mempermainkan-Mu seperti sampah
ada yang menjadikan topik berdebat di Medsos dengan angkuh
ada yang melakukan kejahatan dan membunuh sesama atas nama-Mu
ada yang bahkan merasa adidaya lalu mendeklarasikan diri membela Engkau
Kami yang tak berdaya dan sahaja
hanya diam pasrah
semuanya hanya Engkau Maha Tahu
Engkau Maha Kuasa

Ya, Allah
ampunilah dosa kami
sadarkan pikiran dan jiwa kami
bahwa tanah dan langit ini milik-Mu dan kuasa-Mu
udara yang kami hirup dari pada-Mu
Isi alam yang menopang hidup kami juga milik-Mu
Sesama yang jamin kelangsungan hidup
dan asal kami pun datang dari pada kebesaran-Mu
Desah nafas dan detak jantung kami manusia hanya karena kasih-Mu
ajari kami tahu malu dan sadar rendah hati

Ya, Allah
kemajuan zaman ini membuat semakin banyak manusia angkuh
Karena hanya hidup dengan otak dan nafsu untuk layani nikmat raganya

Ya, Allah
Sang Maha Bijaksana
bentuklah hati nurani dan jiwa kami agar tahu sujud bersyukur

Ya, Allah ….
Sang Maha Adil
Turunkan pengadilan-Mu bagi kami manusia di bumi
yang sedang gila dan lupa hakikat diri
nyatakan kuasa kebesaran-Mu
pada setiap kami sesuai dengan kelakuan pribadi
agar kembali berpaling pada kehendak-Mu
yang Ilahi Maha Suci
Amin

MENGHITUNG DIRI
Jarang kulakukan ini
karena biasanya memang kebanyakan tidak peduli
seperti tak ada makna dan tidak berarti
apalagi tidak menghasilkan uang, harta dan gengsi

Coba kuhitung jumlah rambutku dan bulu-bulu di badanku
ternyata otakku sungguh tak mampu

Coba kulihat wajah dan punggungku tanpa cermin
juga mataku tak bisa

Kutahan lubang hidung dan mulutku agar tak hirup udara
ternyata ragaku sangat butuhkan udara
dan udara ternyata bukan milikku

Coba kuhitung detak jantungku dan hentikan
ternyata sungguh tak mampu dan masih kubutuhkan berdetak

Kucoba berhenti makan minum beberapa hari
rupanya badan tak bisa hidup tanpa makan minum

Kuhitung dan kuamati semua anatomi diri
begitu rumit, ajaib dan luar biasa tertata
sejak dalam kandungan hingga nanti aku mati
Hanya ada tanya,
siapa yang menata dengan begitu sempurna?

Otakku ternyata ingin mengetahui semua hal dalam hidupku,
ternyata baru ragaku saja banyak yang tak mampu diketahui

Pikiran dan nafsu ingin tahu tak terbatas
berbanding terbalik dengan kemampuan otakku yang sangat terbatas

Jika demikian faktanya
apakah bisa kupahami dan mampu kuatur pribadi orang lain?
apakah bisa kupahami dan kuasai seluruh isi alam ini?
mungkinkah kupahami dan kusibak Maha Misteri Allah?
pantaskah saya mengutuk dan mengadili Allah?
waraskah saya membela Allah dan merasa diri paling benar di muka bumi?
siapakah saya ini?

Menghitung diri dan sadari diri
jangan-jangan saya sudah tidak waras dan sedang gila
menipu diri sendiri
menjadikan Sang Ilahi bahan jualan untuk penuhi nafsu pribadi
menjadikan diri tuan atas semua hal dan Tuhan atas semua orang
bahkan menolong dan membela Allah?

MoFlores, 18-04-2021

Simply da Flores adalah Alumnus STF Driyarkara Jakarta

Related Post

Leave a Reply