Sat. Jul 27th, 2024

Menteri Agama Fachrul Razy: Peran PGLII Signifikan Tingkatkan Kerukunan

Suasana pembukaan Rakernas PGLII

Jakarta, TEMPUSDEI.ID (2/11/20) – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) sejauh ini telah berperan signifikan dalam meningkatkan kualitas kerukunan hidup umat beragama. Kristen dengan ajarannya yang bertumpu pada kasih diharapkan dapat menyumbangkan peran besar bagi kedamaian itu.

Hal tersebut dikatakan Menteri Agama saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII PGLII pada 31/10. Rakernas ini digelar secara on site di Hotel Amos Cozy, Jakarta Selatan. Sebagian besar Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Majelis Pertimbangan mengikuti secara on line

Hadir dalam Rakernas bertema tema “Menghadirkan Kabar Baik dan Membangun Bangsa melalui Iman yang Dalam dan Kokoh” ini Dirjen Bimas Kristen Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si., Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom dan Ketua Majelis Pertimbangan PGLII Pdt. DR. Nus Reimas. Dirjen Bimas Kristen kemudian meyampaikan arahannya pada esok hari (31/10) yang disambut hangat dan antusias oleh peserta Rakernas.

Sebagian peserta mengikuti Rekernas secara online.

Menag mengapresiasi peran dan upaya umat Kristiani dalam ikut menyukseskan pembangunan nasional bidang agama yang juga berpengaruh besar pada pembangunan bangsa. Menag juga mengajak umat Kristiani untuk terus membangun dan merawat solidaritas antar sesama. “Saya mengajak peserta Rakernas dan seluruh umat Kristiani, mari kita membangun solidaritas sejati antar sesama, di tengah keberagaman agama dan pandangan keagamaan, karena itulah spirit yang diajarkan semua agama,” katanya.

Di saat pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang tertimpa kemalangan. Mereka membutuhkan pertolongan dan empati. Sebagai bagian keluarga besar Indonesia, umat Kristiani pasti terpanggil untuk saling memberi perhatian dan menguatkan dalam melewati masa-masa sulit ini. “PGLII diharapkan terus menjadi bagian dari solusi mengatasi masalah kebangsaan yang penuh tantangan ini, dengan berusaha memberi kabar baik, kepada sebanyaknya orang, sesuai tema rakernas ini,” ujar Menag.

“Mari kembangkan budaya dialog yang damai, bermusyawarah secara demokratis, dan meningkatkan semangat gotong royong untuk memperkuat sistem sosial yang kokoh guna mewujudkan Indonesia yang sejahtera, aman, damai, demokratis dan bermartabat,” sambungnya.

Menag juga berpesan tentang pentingnya memperkuat paham, sikap, dan perilaku moderasi beragama dengan meneguhkan nilai-nilai harmoni dalam keragaman. Menurut Menag, moderasi beragama adalah identitas kebangsaan yang akan membawa Indonesia menjadi kiblat pembangunan masyarakat modern. Selain itu, penguatan moderasi beragama juga dapat mendorong peran bangsa Indonesia sebagai penyeimbang dan pelopor perdamaian dunia di tengah keberagaman.

Hal senada disampaikan Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom yang hadir mewakili Forum Umat Kristiani Indonesia (FUKRI). Ia mengajak PGLII untuk tetap Bersama merawat nilai-nilai kebangsaan. “Saya juga mengajak warga PGLII untuk merawat kelestarian lingkungan dengan tidak mengonsumsi penggunaan material plastic secara berlebihan.”

Gomar Gultom juga mengapresiasi PGLII yang merawat kebersamaan dengan peran aktif dilingkup FUKRI. Kebersamaan dari sejumlah Lembaga Gereja Aras Nasional semakin hari semakin harmonis. “Telah tercipta saling pengertian dan saling memahami antar lembaga gereja aras nasional,” jelassnya.

Sementara itu Ketua Umum PGLII DR. Ronny Mandang, M.Th., dalam kotbahnya mengulas tema Rakernas. Ia mengingatkan panggilan bagi setiap warga Injili untuk mewartakan kabar baik. “Pewartaan Kabar Baik harus dilakukan dengan iman yang dalam dan kokoh,” katanya.

Protokol Kesehatan

Rakernas XII PGLII pada lokasi atau on site diberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Peserta dibatasi 30 orang, sebelum memasuki ruangan wajib melakukan rapid tes. Rapid tes diadakan oleh Tim Rumah Sakit UKI Jakarta. “Puji Tuhan dari para peserta on site tidak didapati yang terpapar Covis-19,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Pdt. Deddy Madong, SH., MA.

Panitia pun mengawasi tempat duduk peserta dengan memastikan jarak aman antar peserta, membagikan face shield dan memberikan kemudahan akses dan fasilitas untuk cuci tangan. Meski melalui pemeriksaan, panitia tidak mengendurkan penggunaan masker. “Menjaga jarak, menggunakan masker dan selalu mencuci tangan kita serukan berulang pada jedah antar sesi.”Rakernas secara hibrid, on site dan on line baru pertama kali diadakan PGLII.

Rakernas XII membahas program kerja PGLII yang diadakan untuk 4 tahun ke depan atau selama kepemimpinan Pengurus Pusat 2020-2024. Program-program tersebut diajukan oleh ketua-ketua bidang yang membawahi sejumlah komisi. Sebelumnya diadakan penahbisan Pengurus Pusat 2020-2024 dan penandatanganan Pakta Integritas.

“Juga diadakan penyerahan bantuan kepada PW PGLII DKI Jakarta yang sekretariatnya terbakar akibat kerusuhan oleh demonstran yang tidak bertanggung jawab. PP menyalurkan bantuan dari sejumlah donatur,” tandas Deddy Madong. (tD)

Related Post

Leave a Reply