Tue. Oct 15th, 2024
Eleine Magdalena, kandidat doktor Teologi Katolik.

Oleh Eleine Magdalena, Penulis buku-buku best seller. Kini sedang studi doktoral Teologi Katolik

 “Apa yang kita alami bersama Yesus, pertolongan dan kebaikan Yesus dapat menjadi kesaksian yang menguatkan orang lain.”

Ariani berjuang melawan leukimia selama satu tahun sebelum akhirnya ia kembali ke rumah Bapa. Ia dipanggil Tuhan sebulan menjelang hari ulang tahunnya yang ke-17. Ariani dikenang sebagai seorang yang baik dan tegar. Ia memiliki seorang adik bernama Vivi. Bagi Vivi, Ariani adalah seorang kakak sekaligus sahabat.

Kepergian Ariani merupakan pukulan yang berat bagi seluruh keluarga. Kedua orang tua Ariani sulit menerima kenyataan bahwa putri pertama mereka yang masih muda harus pergi meninggalkan mereka. Vivi merasakan kehilangan yang besar, karena satu-satunya saudara kandung yang sangat dicintai harus meninggalkannya. Bagi mereka yang mempunyai saudara banyak dan masih lengkap tentu perlu bersyukur bahwa masih diberi kesempatan melewatkan waktu bersama.

Selama satu tahun terakhir seluruh keluarga mengupayakan pengobatan yang terbaik dan juga berjuang dalam doa. Ariani sudah mengenal Kristus sebelum dia sakit. Hal tersebut yang membuat dia tetap tegar dan dekat dengan Tuhan dalam doa selama menderita sakit. Kedekatannya dengan Tuhan membuat orang tua dan keluarga menjadi ikut mengenal Tuhan.

Ada kerinduannya untuk dibaptis menjadi seorang Katolik, tetapi sayang sehari sebelum dibaptis, Ariani dipanggil Tuhan. Namun, kita percaya Tuhan melihat kerinduan Ariani. Oleh karena itu di hari pemakamannya pastor memakamkan Ariani secara Katolik. Ariani telah dibaptis dalam kerinduannya.

Kepergian Ariani yang dirasa terlalu cepat membuat kedua orangtua dan keluarga sulit menerima kenyataan. Hal ini menimbulkan kekecewaan yang mendalam karena segala upaya dan doa tidak dapat menyembuhkan Ariani.

Namun dalam iman, Vivi mempercayai bahwa Tuhan mempunyai rencana yang terbaik buat kakaknya. Vivi tetap setia dalam pengharapannya pada Kristus dan memberikan diri untuk dibaptis secara Katolik. Vivi membawa kedua orangtuanya bangkit dari kekecewaan mereka dan menjadi kembali dekat dengan Tuhan.

Vivi tetap berdoa dan percaya bahwa Tuhan mendengarkan doanya seperti yang tertulis dalam Kitab Suci: “percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu (Kis 16:31). Jika satu orang diselamatkan maka seluruh keluarga diselamatkan.”

Memang perlu ketekunan dan perjuangan untuk tetap setia dalam doa, percaya, dan penuh pengharapan akan janji Tuhan sampai tergenapinya rencana Tuhan dalam hidup keluarga kita.

Kisah berikut ini kisah tentang pengampunan. Paulus anak tunggal. Selama hidup ayahnya jarang memberi perhatian kepada Paulus. Kekerasan ayah terhadap ibunya membuat Paulus sering melindungi ibunya dan memusuhi ayahnya.

Lima tahun terakhir sebelum meninggal, ayah Paulus terkena stroke dan lumpuh. Kerap kali ia berpesan kepada Paulus untuk menjaga baik-baik ibunya. Ayahnya berkata bahwa selama ini ia telah gagal menjadi ayah dan suami yang baik bagi anak dan istrinya. Saat itu ayahnya meminta maaf dan menitipkan ibunya kepada Paulus.

Paulus menerima pesan itu, namun belum dapat sepenuhnya mengampuni ayahnya. Luka yang dalam akibat perilaku ayah terhadap ibunya membuat Paulus tidak begitu saja dapat bersikap baik kepada ayahnya.

Sampai ketika ayahnya meninggal Paulus pun belum dapat mengampuni. Paulus juga tidak merasa sedih atau kehilangan. Namun setelah Paulus semakin mengenal Tuhan, rajin berdoa dan banyak terlibat dalam kegiatan rohani, barulah pelan-pelan hati Paulus dapat mengasihi ayahnya. Dalam beberapa kali retret penyembuhan batin, Paulus akhirnya mengampuni ayahnya. Paulus menyadari bahwa ayahnya mungkin tidak tahu apa yang ia lakukan. Paulus juga akhirnya dapat menerima kelemahan dan kesalahan ayahnya. Kini Paulus hanya dapat mendoakan ayahnya agar diampuni segala dosanya dan diterima dalam rumah Bapa di surga.

Walaupun ayahnya telah tiada, Paulus masih dapat berbakti dengan mendoakan ayahnya. Setiap tanggal 2 November, Paulus selalu ingat untuk misa dan berdoa bagi arwah ayahnya.

Selama masih ada waktu perbaikilah hubungan dengan orang-orang terdekat. Namun, apabila mereka sudah tiada, pengampunan tetap sangat diharapkan oleh mereka yang mohon ampun. Pengampunan juga sangat perlu agar jiwa, raga dan rohani kita tetap sehat. (Kisah Kasih Tuhan, 2015)

 

 

 

 

 

 

 

Related Post

Leave a Reply