
Judul Buku: Apa Arti Sebuah Nama? Mengulik Gelar-Gelar Maria I Penulis: C. Ismul Cokro I Penerbit: Pohon Cahaya I Cetakan: I, Agustus 2025 I Tebal Buku:136 halaman I ISBN: 978-602-4915-96-4
____________________________
Sosok Bunda Maria tidak pernah selesai dibicarakan, direnungkan dan dihormati dalam Gereja Katolik atau bagi para pencinta Maria. Di mana-mana, tempat dan taman doa diciptakan dan didedikasikan untuk Bunda Maria.
Lihatlah juga. Bahan permenungan dan bacaan rohani tentang Bunda Maria juga selalu mengalir, bagaikan sumber air yang tak pernah mengering. Buku berjudul Apa Arti Sebuah Nama? Mengulik Gelar-Gelar Maria ini melengkapi referensi.
Buku ini menunjukkan pula teladan Bunda Maria sebagai model pribadi yang mampu melaksanakan “kebenaran manusiawi”.
Lihatlah apa yang Maria lakukan selama tiga bulan di rumah sepupunya, Elisabeth. Dia berada di sana untuk melayani dan bukan memperlihatkan dirinya sebagai Ibu Penyelamat. Di sana, Elisabeth dengan penuh sukacita menyatakan perasaannya yang paling dalam. Apa jawaban Maria? “Jiwaku memuliakan Tuhan!”
Teladan iman lain yang ditunjukkan Bunda Maria adalah, ketika dia yakin bahwa Putranya akan melakukan sesuatu saat tuan pesta kehabisan anggur. Tetapi Maria justru mendapat jawaban yang cukup menyakitkan hatinya. “Mau apakah engkau daripada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”
Apa yang ditangkap Maria dari kata-kata “saat-Ku belum tiba”? Maria menangkap pesan yang tersirat dari pernyataan Puteranya. Maka Maria dengan penuh keyakinan berkata, “Apa yang dikatakan kepadamu, lakukanlah itu.”
Harus diakui, permintaan Bunda bertolak dari kepekaan dan keyakinannya bahwa Yesus akan melakukan sesuatu – meski menurut Yesus saatnya belum tiba.
Melalui peristiwa itu pula, iman Bunda Maria yang mendalam pada penyelenggaraan Allah (Providentia Dei) terungkap.
Gelar-gelar bagi Bunda Maria sebagaimana dipaparkan dalam buku ini membuat kita (para orangtua) semakin peka sebagaimana Bunda Maria yang selalu yakin bahwa Anaknya mampu mendatangkan rahmat bagi orang lain.
Yakinkanlah! Anak-anak Anda memiliki potensi untuk mendatangkan keselamatan bagi orang lain, meski seringkali kita atau mereka sendiri merasa bahwa saat “mereka belum tiba”.
Prof. Dr. E. Martasudjita, Pr., Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma mencatat, “Tulisan ini tentu sangat membantu para pembaca dalam mengenali dan memperdalam sisi-sisi pribadi Bunda Maria sejauh dihayati dan dipahami umat beriman dari berbagai tempat dan zaman melalui renungan atas sebutan-sebutan atau gelar-gelar Maria. Lampiran dari penulis yang berupa doa-doa melalui Maria, tanggal pesta atau peringatan Santa Perawan Bunda Maria dalam tahun liturgi Gereja, gambar-gambar Bunda Maria, dan Gua Maria di Indonesia ikut memperkaya wawasan kita, para pembaca”.
Buku ini tidak sekadar memberi pengetahuan seputar Bunda Maria. Melalui buku ini pula, pembaca, semakin dibantu untuk mengenali, merefleksikan, dan memperdalam sisi-sisi pribadi Bunda Maria dalam hidup beriman kita.
Dengan demikian, pembaca semakin diajak menjadi pengasih dan peneladan yang baik dan benar kepada Bunda Maria. Inilah kekuatan dari buku ini. Per Mariam Ad Jesum.*
Peresensi: Agustinus Didik P, Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman
