Tue. Dec 3rd, 2024

32 Siswa SMP dan SMA Abdi Siswa Luncurkan dan Bedah Buku Karya Mereka

Para penulis bersama narasumber dan pengurus Yayasan Abdi Siswa.

JAKARTA-Pada hari Minggu, 28 Juli 2024 para siswa SMP dan SMA Abadi Siswa melakukan Peluncuran dan Bedah Buku Antologi Mini Fiksi karya mereka  di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat.

Para penulis, orangtua penulis, narasumber, para tamu undangan, dan alumni mengikuti acara tersebut. Aurelia Anindya Erika Putri sebagai ilustrator sampul buku dan Michelle Roselynn selaku desainer sampul juga turut hadir .

Kegiatan mengusung Berkreativitas Tanpa Batas. Tema tersebut diangkat karena 32 penulis sudah berhasil membuktikan hasil akhir sebuah kegiatan literasi. Pernyataan itu juga didukung oleh Agustina Retno Indriastuti selaku Kepala Sekolah SMP Abdi Siswa Patra dalam kata sambutannya.”

“Tema ini kami pilih untuk mendorong para siswa agar tidak hanya melihat kreativitas sebagai sebuah aktivitas, tetapi sebagai sebuah cara hidup. Kreativitas yang tanpa batas merupakan kualitas yang harus dimiliki untuk menghadapi tantangan masa depan. Dengan berimajinasi dan berinovasi, para siswa dapat menciptakan sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi diri mereka sendiri tetapi juga bagi masyarakat,” jelas retno.

Selain itu Retno juga menambahkan bahwa literasi bukan hanya tentang kemampuan dasar membaca dan menulis. Juga bukan sekadar memberikan waktu 15 menit untuk membaca setiap hari. Tetapi literasi merupakan pintu gerbang untuk memahami, mengeksplorasi, dan mengekspresikan id-ide tanpa batas dengan cara yang mendalam dan kreatif.

Literasi yang kuat lanjutnya, adalah landasan bagi setiap penulis untuk menghasilkan karya yang bermakna dan berpengaruh. “Melalui antologi mini fiksi ini, kami ingin menunjukkan kepada semua bahwa setiap ide, sekecil apa pun, dapat berkembang menjadi sesuatu yang besar jika dibarengi dengan tekad dan kerja keras. Buku ini bukan hanya kumpulan cerita, tetapi cermin dari keberanian para siswa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka dalam bentuk tulisan,” urai Retno.

Para pembedah adalah Juwarto (Kasi SMP-SMA sudin Pendidikan wilayah II Jakarta Barat), Naning Pranoto (Sastrawati dan Pegiat Literasi) dan Mercy Widjaja (Jurnalis & News Anchor).

Juwarto mengatakan bahwa buku tersebut tidak hanya menarik untuk dibaca tapi bisa dipetik sebagai pembelajaran hidup yang bersumber dari kaum remaja yang sedang bertumbuh kembang. Juwarto menambahkan bahwa isi buku banyak mengandung filosofi hidup.

“Aku akan mekar menjadi sekuntum Bunga Lily yang indah. Kewajibanku sebagai bunga, mekar dan berbunga. Tak peduli apa akan ada yang menikmati keberadaanku atau tidak. Aku harus tetap mekar dan berbunga sesuai dengan jati diriku sebagai bunga lily,” kutip Juwarto dari Alvino Endria

Naning Pranoto dalam kata pengantarnya mengatakan, “Jangan menyepelekan sesuatu yang tampaknya kecil. Justru percikan api dapat menjadi sumbu kebakaran besar. Itu adalah pengandaian untuk buku tersebut. Bak sebuah karya tulis fiksi yang bersumber dari ide kecil dikobarkan menjadi cerita menarik. Maka pembaca akan terkobarkan minatnya untuk membaca buku tersebut hingga tuntas alias ludes.” (AS/tD)

 

Related Post