Sun. Oct 13th, 2024

Romo Sindhunata, Imam Jesuit, Sastrawan Terkemuka Indonesia Luncurkan Novel Terbaru

Romo Sindhunata SJ

Romo Sindhunata SJ baru saja meluncurkan karya terbarunya berupa novel berjudul Anak Bajang Mengayun Bulan, terbitan Gramedia Pustaka Utama. Sebelum terbit menjadi novel, kisah dalam novel ini dimuat secara bersambung di Harian Kompas.

Peluncuran novel terbaru Romo Sindhunata

Dr. Gabriel Possenti Sindhunata SJ adalah seorang wartawan dan sastrawan. Karya sastranya yang telah menjadi klasik berjudul Anak Bajang Menggiring Angin. Penulis yang dilahirkan 12 Mei 1952 di Kota Batu, Jawa Timur ini juga dikenal karena features-nya tentang kemanusiaan dan kolomnya tentang sepak bola dunia di Harian Kompas, Jakarta. Sekarang ia adalah Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi Majalah BASIS, Yogyakarta. Sejak tahun 1977, ia menjadi wartawan di Harian Kompas, Jakarta.

Sindhunata tamat dari Seminarium Marianum, Lawang, Malang, tahun 1970. Tahun 1980, ia selesai studi sarjana filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Kemudian ia menyelesaikan studi teologi di Institut Filsafat Teologi Kentungan, Yogyakarta (1983). Ia melanjutkan studi doktoral filsafat di Hochschule für Philosophie, Philosophische Fakultät SJ, München, Jerman 1986-1992.

Buku features-nya yang telah terbit berjudul Cikar Bobrok dan Bayang-bayang Ratu Adil. Sindhunata juga menulis buku dalam bahasa Jawa: Aburing Kupu-Kupu KuningNdhèrèk Sang Dèwi ing Èrèng-èrènging Redi MerapiSumur Kitiran Kencana, dan Nggayuh Gesang Tentrem. Selain Anak Bajang Menggiring Angin, beberapa karya sastranya adalah Air PenghidupanSemar Mencari RagaMata Air BulanMenyusu Celeng (Tak Enteni Keplokmu, Tanpa Bunga dan Telegram Duka).

Kumpulan puisinya telah diterbitkan dalam buku Air Kata Kata (2003) dan Air Kejujuran (2019). Trilogi catatan sepak bolanya berjudul Air Mata BolaBola di Balik Bulan, dan Bola-Bola Nasib (2002). Tahun 2006, features-nya yang dipilih dari Harian Kompas diterbitkan serentak dalam lima buku: Dari Pulau Buru ke VeneziaSegelas Beras untuk BerduaEkonomi Kerbau BingungPetruk Jadi Guru, dan Burung-burung di Bundaran HI. Tahun 2007, penulis meluncurkan Putri Cina. Pada 2019 terbit Herding the Wind terjemahan Anak Bajang Menggiring Angin dalam bahasa Inggris. Anak Bajang Mengayun Bulan adalah karya terbarunya. (tD/GPU)

Related Post