Sat. Jul 27th, 2024

Refleksi atas Perang Rusia VS Ukraina: Gas, Api Senjata dan Salju

Simply da Flores

GAS, API SENJATA DAN SALJU

Simply da Flores, Harmony Intitute

Gas alam itu kandungan bumi
yang bisa diolah manusia
untuk energi bagi aneka kepentingan
termasuk menghasilkan uang trilyunan dollar
maka menggiurkan penguasa dan pebisnis
karena dibutuhkan manusia dan memberikan keuntungan besar

Salju itu kekayaan alam untuk keseimbangan bumi dalam siklus musim dan terdapat di kutub Utara – Selatan
namun, di wilayah tropis pun ada hujan es
termasuk beberapa waktu lalu terjadi di sejumlah wilayah Indonesia ketika ada cuaca ekstrim pancaroba

Senjata dimiliki semua negara
juga berbagai organisasi swasta untuk kepentingan kekuatan kekuasaannya dan melindungi diri
Senjata ketika digunakan menghasilkan api
Api keputusan yang berkobar demi kepentingan pemilik senjata

Senjata tradisional, modern dan muthakir lahirkan kobaran nyala api menghanguskan manusia, bangunan dan alam lingkungan
sisakan puing-puing setelah merenggut ribuan dan jutaan nyawa lalu lahirkan padang belantara limbah racun dari aneka kimia dan nuklir kehebatan para penguasa dunia

Ungkapan klasik: “jika ingin damai – siapkan perang”
sudah menjelma menjadi “jika ingin berkuasa – kobarkan perang”
Martabat kemanusiaan
Harkat kehidupan insani
Sekarang seperti tak berarti di hadapan para pemilik senjata dan kekuasaan
Kehebatan dan kepentingan dirinya menjadi nafas kehidupannya
Sedangkan nasib manusia lain adalah ladang kepentingan, pasar dan juga ancaman yang harus diperangi dan dihancurkan

Ketika senjata api membara
dari Rusia ke Ukraina
mulut para warga sahaja
membisikkan doanya sambil mencium hamparan salju untuk padamkan api senjata yang membara
Wajah sedih prihatin Paus
lirih menyerukan agar umat beriman dan manusia di seluruh dunia
yang masih mencintai kehidupan
Berdoa dan berpuasa pada 2 Maret 2022
melawan kekuatan api kesombongan
dengan kelemahan salju doa
menggenggam bongkah salju iman
untuk padamkan kobaran api senjata kepentingan penguasa yang sedang kobarkan perang
Karena ketika kesadaran akal mati
dan nurani jiwa gelap
maka hanya keperkasaan Pencipta dalam alam semesta yang mungkin menyadarkan dan mengalahkan kesombongan penguasa
hanya kelemahan dan dinginnya salju
yang mungkin bisa padamkan bara dan nyala api senjata

Dari kelemahan dan ketakberdayaan
hadapi kobar api senjata penguasa
ada tanya yang tersisa
apakah puing-puing dan jenazah akan nikmati keuntungan bisnis gas?
apakah perang adalah jalan tunggal melanggengkan kekuasaan dan menguasai sumber daya alam ini?
apakah nasib ratusan juta warga dan milyaran manusia harus dikorbankan dengan senjata kekuasaan beberapa pemimpin politik dan pebisnis?
hanya butiran hujan es dan hamparan salju yang mungkin punya jawaban
Jika Sang Maha Misteri
berkenan teteskan air mata atau tersenyum

Related Post