Tue. Oct 15th, 2024

Biarawati yang Diculik di Republik Demokratik Kongo sudah Dibebaskan

Suster-suster dari Ordo Putri-putri Kebangkitan atau "The Daughters of the Resurrection"

TEMPUSDEI.ID (22 Juli 2021)

Biarawati bernama Suster Francine yang diculik pada 8 Juli di Goma, di timur Republik Demokratik Kongo, telah dibebaskan. Hal ini diumumkan oleh komunitas religiusnya, Putri-Putri Kebangkitan, kepada badan amal kepausan sedunia “Bantuan untuk Gereja yang Membutuhkan” atau “Aid to the Church in Need” (ACN).

Biarawati itu secara fisik tidak terluka tetapi mengalami trauma. Komunitas tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang latar belakang penculikan dan pembebasan yang tergolong cepat.

Ceritanya, pada  8 Juli, Suster Francine belum kembali ke komunitas setelah berkunjung ke pasar Goma. Tidak lama kemudian, para penculik menghubungi perwakilan gereja setempat.

Provinsi Kivu telah diganggu oleh milisi Islam radikal dan geng kriminal selama bertahun-tahun. Yang berisiko adalah konflik etnis dan perampasan sumber daya alam.

“Kami sangat senang Sister Francine kembali dengan selamat bersama komunitasnya,” kata Regina Lynch, direktur proyek untuk Aid to the Church in Need (ACN) International. “Sayangnya, kami menemukan bahwa penculikan, terutama terhadap tokoh agama, telah menjadi senjata dan alat tekanan di banyak negara Afrika.”

Jejak penculikan membentang dari Mali ke Nigeria ke Kongo dan seterusnya. Lynch berkata, “Banyak imam dan kaum religius, seperti Gloria Cecilia Narvaez di Mali, sering hilang selama bertahun-tahun. Anggota gereja lainnya tidak selamat dari penculikan. Para penculik mencapai tujuan mereka: meningkatkan ketakutan dan teror di antara penduduk. Ini adalah perkembangan yang sangat mengkhawatirkan.”

ACN mendukung sejumlah proyek di Republik Demokratik Kongo bagian timur, menyediakan dana untuk pembangunan pastoran dan gereja serta program pembinaan imam.

“The Daughters of the Resurrection” atau Putri-putri Kebangkitan, ordo Suster Afrika telah terpukul keras oleh kekerasan dalam dekade terakhir; sejumlah biara terpaksa ditutup, dan beberapa suster dibunuh. Hari ini, Putri-putri Kebangkitan berada di Brasil, Kamerun, Prancis dan Italia untuk misi evangelisasi. (Sumber: Churchinneed.org)

Related Post

Leave a Reply