Tue. Oct 15th, 2024
Rasnius Pasaribu (berdiri), anggota DPRD Kota Bekasi. Kita desak Pemerintah (tD/EDL)

TEMPUSDEI.ID (10 MEI 2021)

Ketika melakukan reses ke RW 12, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara pada 9 Mei 2021, anggota DPRD Kota Bekasi Rasnius Pasaribu mendapat berbagai pertanyaan, pernyataan dan permintaan dari warga setempat. Anggota Komisi III ini pun menanggapi dengan tenang dan santai sambil sesekali guyon.

Pak Ras, demikian ia biasa disapa menjelaskan, untuk berbagai permintaan warga yang membutuhkan keputusan bersama atau “ketok palu”, ia akan bawa dalam sidang paripurna. Sedangkan hal-hal yang bersifat praktis, akan ia tangani langsung sebagai bentuk keterlibatan langsung dan cepat terhadap kehidupan warga di Dapilnya tersebut.

Seorang ibu mengeluhkan gizi untuk 12 anak di RTnya, dan meminta perhatian Rasnius. Kata ibu tersebut, kepada anak-anak ini diberikan tambahan makan bergizi sebulan sekali.  Anggota DPRD Partai Golkar ini secara spontan memberikan nomor Ponselnya dan menyatakan bersedia membantu. “Kontak saja. Saya pasti merespon. Kalau sedang rapat sehingga tidak sempat angkat, saya pasti telepon balik. Dan kalau diperlukan, saya akan datang,” kata Ras berjanji.

Warga lain mengeluhkan kemacetan lalu lintas dan banjir yang selalu melanda wilayah mereka. Bahkan untuk urusan kelancaran lalu lintas, warga meminta supaya ada penempatan Polantas di tempat-tempat tertentu. “Kalau ada polisi biasanya lancar-lancar saja,” kata seorang warga.

Menanggapi kedua permintaan tersebut, Ras mengatakan bahwa Pemerintah dan masyarakat memiliki tanggungjawab bersama mengatasi kedua hal tersebut. Tambah Ras, Pemerintah wajib memenuhi tanggungjawabnya, namun masyarakat juga diminta mengambil bagian. “Kita akan meminta Pemerintah memenuhi tanggung jawabnya, namun kita sebagai masyarakat harus membantu Pemerintah juga,” ungkapnya. “Ada atau tidak ada polisi, kita harus berusaha tertib. Ikuti aturan yang ada,” tambahnya.

Menyangkut banjir kata Rasnius, “Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan Pemerintah, kita minta mereka selesaikan dan usulan masyarakat saya akan bawa ke paripurna. Tapi jangan lupa juga bagian kita, misalnya buang sampah pada tempatnya.”

Ayah dua anak ini lalu memberi contoh. Katanya, puntung rokok itu memang kecil, namun jangan dibuang sembarangan. “Memang kelihatannya kecil, tapi kalau puntung rokok itu banyak dan sangat banyak, akan menyebabkan ketersumbatan. Itu baru puntung rokok, apalagi kalau kita buang sampah yang besar secara sembarangan,” ungkapnya seraya tersenyum. “Mari kita disiplin mulai dari diri sendiri dan tanggungjawab kecil, biar nanti kita terbiasa ketika diberi tanggungjawab yang besar,” pungkas Rasnius.

Pada kesempatan yang sama, Rasnius menyerahkan bantuan kepada anak-anak yatim piatu berupa uang tunai dan paket bantuan makanan. (tD)

Related Post

Leave a Reply