JAKARTA, TEMPUSDEI.ID (16 APRIL 2021)
Setelah sebelumnya (Rabu, 7 April 2021) menyalurkan bantuan sebesar 650 juta rupiah untuk korban bencana siklon Seroja di NTT, pada 13 April Perusahaan Jamu Sidomuncul kembali menyalurkan bantuan.
Batuan yang pertama melalui Benihbaik.com, Komunitas Muslim NTT Aisyiyah (Organisasi Perempuan Persyarikatan Muhammadiyah), Keuskupan Larantuka, dan Keuskupan Atambua. Sedangkan bantuan tahap kedua ini disalurkan melalui Kementrian Sosial RI.
Bantuan kedua sebesar 500 juta rupiah diberikan secara simbolis oleh Direktur Sidomuncul Irwan Hidayat kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Menteri Sosial Tri Risma Harini berterima kasih dan menyambut baik bantuan dari Sidomuncul tersebut. “Atas nama pemerintah saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Saat ini kita sangat membutuhkan bantuan, terutama untuk mempercepat pemulihan kembali perumahan-perumahan mereka,” ujar Tri Rismaharini di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (14/4/2021).
Sementara itu, Direktur Sido Muncul Joseph Irwan Hidayat menyampaikan rasa simpatinya baik secara pribadi maupun atas nama perusahaan bagi seluruh masyarakat yang terkena bencana banjir di NTT. Dia berharap bantuan yang diberikan bisa membantu meringankan kesulitan yang dialami para korban.
“Saya ikut merasakan kesulitan yang dialami. Kami ikut sedih, ikut berempati atas apa yang menimpa saudara-saudara kami di NTT,” kata Irwan.
Selain uang tunai, Sidomuncul juga memberikan bantuan berupa obat-obatan. Namun, Irwan menilai bantuan berupa uang lebih bermanfaat karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Mengapa melalui Kemensos? Menjawab pertanyaan ini, Irwan menjelaskan alasannya, yakni karena percaya kepada Pemerintah. Irwan yakin, Pemerintah melalui Kemensos memiliki kapabilitas untuk membantu mendistribusikan bantuan agar tepat sasaran. Hal ini sekaligus menjadi wujud kepercayaan Sidomuncul kepada pemerintah. “Ini sebagai tanda saya percaya pemerintah. Terima kasih banyak untuk kesempatan menyalurkan bantuan,” tuturnya.
Tambah Irwan, pihaknya percaya bahwa Pemerintah, dalam hal ini Kemensos memiliki akses paling lengkap ke wilayah terdampak bencana. “Yang paling lengkap mestinya pemerintah. Kementerian sosial paling lengkap karena ada Kakanwil, daerah tingkat 1. Di semua daerah tingkat 1, 2, itu ada,” jelasnya.
“Kalau di NTT ini aksesnya sulit. Jadi kalau sudah terjadi gempa, di musim pandemi, aksesnya sulit. Wah itu triple sulit,” lanjutnya lagi. (tD)