JAKARTA, TEMPUSDEI.ID (15 APRIL 2021)
Untuk membangun keindonesiaan yang “paripurna” diperlukan dialog dan kerjasama yang terus menerus, agar terbangun kesepahaman yang mendalam. Dari situ lahir semangat saling pengertian di antara sesama anak bangsa.
Demikian antara lain pernyataan Ketua Umum PB NU Prof. Dr. KH. Aqil Siradj di kantornya di kawasan Kramat Raya – Jakarta Pusat, tak kala menerima kedatangan Ketua Umum Forkoma PMKRI Hermawi Fransiskus Taslim pada Rabu, 14 April 2021.
Taslim yang datang bersama tokoh NU Effendi Choirie menyampaikan apresiasi yang tinggi dari segenap umat Katolik Indonesia atas empati yang ditunjukan oleh KH Agil Siradj dengan mengunjungi para korban bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada 11 April yang baru lalu. Saat itu KH Aqil Sirajd juga memberi bantuan kepada para korban yang langsung diterima oleh Uskup Agung Makassar Mgr. John Liku Ada.
Dengan mata berkaca-kaca, Taslim mengatakan bahwa kedatangan ketua PB NU tersebut sungguh menguatkan dan menyemangati umat Katolik untuk terus membangun kebersamaan dengan seluruh masyarakat bangsa indonesia. “Kehadiran Kiai di Katedral Makassar sungguh membuktikan bahwa kami tidak sendiri, kami punya saudara, punya sahabat sejati yang selalu ikut merasakan suasana batin kami,” kata Taslim.
Lanjut Taslim, kepada anak-anak muda Katolik, pihaknya selalu menanamkan ajaran Uskup Agung Mgr. Soegijapranoto, SJ yang menekankan kemutlakan untuk senantiasa menjadi Indonesia 100 persen dan Katolik 100 persen.
Pada kesempatan tersebut, Kiai Aqil berpesan agar Taslim terus mendorong kerja sama khususnya di antara organisasi sejenis seperti Forkoma PMKRI dan Ika PMII, antara WKRI dengan Muslimat NU dan di antara para pemuda/i Katolik dengan IPPNU. (tD)