Fri. Jul 26th, 2024
Jokowi berada di Lumbung Pangan di Sumba Tengah. (Foto: Agus Suparto)

Oleh Simply da Flores, Alumni STF Driyarkara Jakarta, Pengamat Sosial dan Layanan Publik

TEMPUSDEI.ID (24 FEBRUARI 2021)

Simply da Flores

Sudah sekian kali, sejak periode pertama, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Bumi Flobamora – Provinsi NTT. Mengapa begitu sering Presiden mengunjungi masyarakat di propinsi yang termasuk wilayah termiskin di negeri ini? Ya, cinta Sang Pemimpin kepada masyarakat di sana.

Ke kota Kupang, ibukota Propinsi NTT, dia berkunjung dan menginap, agar bisa mendengar dan merasakan langsung suka-duka masyarakatnya. Ke Belu untuk melihat dan membangun masyarakat di perbatasan dengan Negara Timor Leste. Bukan hanya pos tapal batas dengan fasilitas bagus, yang menjaga wajah dan nama baik negara, tetapi juga bendungan untuk aneka keperluan hidup dan pemberdayaan ekonomi. Ya, berbagai tempat ia kunjungi.

Selasa, 23 Februari 2021, Presiden datang lagi. Kali ini di Kabupaten Sumba Tengah, Pulau Sumba dan Kabupaten Sikka di Pulau Flores. Perjalanan panjang dan melelahkan. Dari Jakarta pukul 7 ke Sumba Tengah untuk meresmikan Area Pangan Nasional – Food Estate. Selanjutnya terbang ke Kabupaten Sikka untuk meresmikan bendungan. Dia terbang kembali ke Jakarta dari Bandara Frans Seda sekitar pukul 19.30 Wita.

 Hujan Deras, Hamparan Sawah dan Sang Pemimpin

Jokowi menyapa masyarakat di pinggir sawah. (Foto Agus Suparto/CA)

Ada jutaan mata, baik di lokasi kunjungan maupun melalui media, jelas melihat sosok sang Pemimpin melangkah pasti di tengah hamparan sawah, diguyur hujan. Para pengawal dan rombongan kalangkabut takut hujan, sebaliknya Presiden melangkah pasti melewati pematang sawah menemui hektaran padi yang hijau penuh harapan. Untuk apa? Presiden mau membuat pencitraan?

Jawabannya tentu tidak. Jokowi memang pribadi sahaja. Sahabat petani dan masyarakat kecil. Saudara alam dengan hujan lumpur dan debu terik mentari. Presiden bekerja dan menyatakan perhatian serta kasih sayangnya kepada masyarakat, tidak peduli hujan angin serta basah dan lumpur.

Sang Pemimpin memastikan sebuah tekad untuk maju dan sejahtera, dengan memberi teladan. Pemimpin turun ke tengah perjuangan peluh keringat petani untuk memberikan harapan masa depan. Doa, kerja, kerja, kerja ! Presiden membuktikan janjinya dan memberi contoh.

Alam, dengan guyuran hujan, memberikan tanda bahwa Sang Pemimpin membawa berkah, bagi petani dan sawahnya, peternak dan piaraannya, yang sangat membutuhkan air. Hujan berkah bagi alam dan masyarakat Sumba.

Teladan itulah yang menarik para pejabat lain merapat ke tengah sawah, dan masyarakat pun tak mampu dibendung datang mendekat. Perayaan harapan dan pesta cinta di bawah guyur hujan, di tengah hamparan sawah dengan padi menghijau di area Food Estate Kabupaten Sumba Tengah.

Sang Pemimpin menjadikan kerjanya sebagai doa dan pelayanan, bukan dengan jas dan dasi mentereng di ruang AC, lalu hanya mendengarkan laporan ABS- asal bapak senang dari  staf dan pejabatnya.

Selanjutnya kita yakin dan berharap, bahwa para pejabat Provinsi NTT dan Kabupaten Sumba Tengah bisa mengikuti teladan Presiden. Melayani masyarakat dengan kerja, kerja, kerja, dan bersahabat dengan alam. Bukan NATO – no action talking only dan lips service, apalagi KKN yang hasilnya menyengsarakan rakyat.

Food estate di Sumba Tengah, Agrotek dan program Oli Milla dari Bupati dan wakilnya, serta berbagai kebijakan pembangunan yang sedang dan akan dilakukan, semoga menjadi  transformasi dan inovasi untuk mempercepat kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Sebuah Metamorfosis menuju kesejahteraan hidup di Padang Savana Sumba, untuk masyarakat Sumba, Flobamora dan Indonesia.

 Air Mata dan Mata Air

Jokowi di Napun Gete, Maumere

Di Kabupaten Sikka, Presiden meresmikan Bendungan Napun Gete. Wilayah ini dahulu dilanda kekeringan dan erosi, air mata masyarakat berderai karena kemiskinan sumber daya manusia dan sumber daya alam.

Sudah ada solusi sekitar tahun 70-an, dengan gerakan reboisasi dan Nusa Hijau, yang secara khusus dilakukan dengan Program Lamtoronisasi. Hasilnya, erosi berkurang, lahan makin hijau dan subur, tanaman perdagangan dikembangkan dan sudah memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Karena itu, jasa para tokohnya, yakni Gubernur Ben Mboi, Bupati Lorens Say, Bapak Donatus Hure dan Pater Bollen SVD dari Yaspem (Yayasan Pembangunan Masyarakat) patut dicatat  dan diapresiasi.

Upaya itu rupanya membutuhkan sebuah keberlanjutan untuk mendukung upaya pertanian, peternakan dan mencukupi kebutuhan air minum.

Wilayah Kabupaten Sikka memang kering dan kesulitan sumber air. Curah hujan hanya sekitar dua bulan, sisanya musim panas. Ketersediaan air tanah semakin minim dan mengkhawatirkan.

Presiden Jokowi memahami dan sangat peduli akan kesulitan dan kebutuhan masyarakat Flobamora, termasuk di Kabupaten Sikka. Maka rencana dan usulan pembangunan bendungan belasan tahun lalu, akhirnya diwujudkan Presiden Jokowi pada tahun 2016 dan sekarang diresmikan. Bendungan ini berada di wilayah Kecamatan Waiblama.

Terima kasih, Presiden

Air mata masyarakat yang kehausan, untuk kebutuhan minum dan rumah tangga, juga pertanian dan peternakan, serta peluang pengembangan usaha produktif lainnya, sekarang dijawab Sang Pemimpin dengan membuat pembangunan “mata air”. Harapannya, “mata air” tersebut, dengan doa dan kerja keras dari masyarakat, dan pendampingan dari pemerintah daerah, akan menghapus air mata kesulitan serta penderitaan. Lalu, diyakini lahirlah kemandirian dan kesejahteraan masyarakat karena kerja, kerja, kerja.

Kata Presiden, permintaan akan air adalah permintaan yang benar, tepat dan penting. Air adalah kebutuhan dan jaminan dasar bagi kehidupan. Air mata duka lara, dan kekeringan alam yang melahirkan kemiskinan serta penderitaan, harus diatasi dengan menyediakan mata air, sebagai sumber solusinya.

Antusiasme masyarakat luar biasa menyambut kedatangan Presiden di Kabupaten Sikka. Tdak saja di bandara, tetapi sepanjang jalan menuju lokasi proyek bendungan, sekitar 45 Km, baik sore saat kedatangan maupun malam ketika pulang.

Alasan utamanya,  sungguh bukan untuk mendapat pembagian sembako dan masker dari Presiden. Tetapi, pribadi dan cinta Sang Pemimpin telah merasuk mata dan jiwa masyarakat. Mereka telah menyaksikan teladan kerja Presiden, kesahajaan pribadi sang Pemimpin dan bukti manfaat yang telah dirasakan masyarakat.

Dalam pemilu yang lalu, wilayah Kabupaten Sikka hampir 100% memilih paket Jokowi – Amin, karena mencintai pribadi Presiden dan mengalami bukti kerjanya selama periode pertama.

Terimakasih Presiden Joko Widodo atas cinta dan kerjamu melayani masyarakat Flobamora.  Pribadimu yang sahaja, cintamu yang tulus dalam tugas pengabdian sebagai Presiden, telah kami rasakan. Maka, dengan lagu Maumere Manis e,  pesona ikat tenun Sumba dan Maumere, serta teriakan histeris melambaikan tangan, kami iringi Perjalanan Cinta Bhakti Bapak dengan doa. Semoga Bapak dan keluarga sehat sejahtera, para jajaran kabinet dan staf kepresiden, juga para pemimpin daerah senantiasa didukung leluhur, ditopang alam dan diberkati Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Salam Flobamora !

Related Post

2 thoughts on “Catatan Perjalanan Cinta Sang Pemimpin di Bumi Flobamora – NTT”
  1. Presiden Joko Widodo kerja, kerja dan kerja. Ketika kemarin saya menulis puisi JOKO WIDODO ada yang komentar miring: Apakah kunjungan Joko Widodo ke Sumba, rakyat sudah makmur? Ada pula komentar yang lebih sadis lagi.

    Saya hanya merasa aneh saja. Terbuat dari apa mata orang yang komentar miring itu sehingga tidak mampu melihat realitas, hasil kerja, kerja, kerja Joko Widodo adalah kenyataan perubahan .

    Saya hanya bertanya, terbuat dari apa hati orang yang komentar miring itu sehingga tak mampu merasakan bahwa kerja,kerja dan kerja Joko Widodo itu dilandaskan hati yang tulus dalam pelayanan.

    Saya hanya bertanya, terbuat dari apa otak orang yang komentar miring itu sehingga ia gagal paham, tidak bisa berpikir normal dan selalu berpikir terbalik dari apa yang seharusnya ia pikirkan.

    Bagi saya Joko Widodo presidenku TERBAIK dari YANG BAIK selama ini. Tuhan lindungi presidenku.

    Salam
    AGUST G THURU

  2. Sama saudaraku…. Presiden Soekarno sebagai proklamator telah berjuang An Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan kita dari penjajahan bangsa lain dan kini sosok yg lain Jokowidodo sebagai presiden RI ke-7 dengan pola hidup sederhana yg bersahaja telah menembus batas kalbu sehingga tdk terbaca jarak antara dia dengan kita rakyatnya. hampir semua kabupaten sudah berusaha mampir dan menorehkan catatan dan pesan AYO KAMU SEMUA BANGKIT DAN BISA BERUBAH DAN LEBIH BAIK LAGI. cambukan itu telah menghipnotis rakyat untuk ikut bersinergi dalam alam cita2 presiden yaitu sebuah kemajuan dalam drajat kehidupan yang lebih baik. Setiap gema kunjunganmu adalah kerinduan yang sulit datahan dan dibendung sekalipun hanya lewat numpang tapi sesungguhnya Bapak ku Presiden sedang memeluk dengan penuh kasih kami anak anakmu.

Leave a Reply