Wed. Apr 30th, 2025

Paskah Bersama IKKSU Jabodetabek, Uskup Kornelius Sipayung OFM Cap: Pandanglah Wajah Allah yang Sejati

Mereka menari dan bernyanyi, serasa di kampung halaman.

Lebih dari 1.600 orang Katolik asal Sumatera Utara yang berdomisili di Jabodetabek merayakan Paskah Bersama di Graha Girsang, Jaka Setia Bekasi Selatan Jawa Barat pada 27 April 2025.

Paskah Bersama tersebut dirayakan dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap didampingi oleh 6 orang imam lainnya.

Dalam homilinya bertepatan dengan perayaan Hari Kerahiman Ilahi, Uskup Kornelius menegaskan bahwa Gereja mengundang setiap umatnya untuk memandang wajah sejati, wajah yang paling inti dari Allah.

Wajah itu adalah wajah belas kasih yang hidup nyata dalam diri Yesus Kristus.

Lebih lanjut kata Uskup bersuara merdu itu, dalam Minggu Kerahiman Ilahi, kita diundang untuk hati terdalam Tuhan. Yang ada di dalam hati terdalam Allah, bukan hukuman. Bukan murka melainkan belas kasih yang meluap dan mengalir dalam bentuk penyembuhan terhadap orang sakit, perhatian terhadap orang yang menderita, pergaulan dengan orang berdosa, dan terutama pengampunan.

Menurudnya, kerahiman Allah dalam bentuk pengmpunan ditampakkan oleh Yesus yang bangkit, yang datang kepada murid-murid yang sedang ketakutan dan merasa bersalah yang begitu mendalam. Yesus mengatakan, damai sejahtera bagi kamu. Para murid yang dijamah oleh Yesus dengan kata-kata damai sejahtera bagi kamu.

Mereka yang disapa Yesus dengan kata-kata Damai Sejahtera bagi Kamu, adalah orang-orang yang sebelumnya meninggalkan Yesus. Mereka seperti Petrus yang mengatakan, kami tidak mengenal dia.

Biasanya jelas Uskup Kornelius, kalau kita dikhianati, disakiti, kita panas. Itu manusiawi. Damai yang disampaikan oleh Yesus mengandung makna yang sangat dalam.

Yesus menunjukkan luka-luka kasih dan mengembusi mereka dengan Roh Kudus sambil berkata ”kalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni”. Inilah wajah Allah yang berbelas kasihdan maharahim.

Wajah yang mengampuni, itulah wajah keramiman Allah. Dalam seluruh Injil kita melihat bahwa kerahiman Allah tidak pernah hanya dalam omongan, tapi nyata dalam tindakan.

Tentang ini Uskup Kornelius memberi contoh. Kepada perempuan yang kedapatan berzinah, Yesus katakan, Aku pun tidak menghukum engkau. Kepada Petrus yang menyangkal, dia katakan damai bersamamu. Dia memulihkan kepeercayaan dengan kasih. Kepada musuh-musuh-Nya, Yesus berkata Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Jadi, kata Uskup, mengenal Tuhan berarti mengalami kedamaian yang meruntuhkan ketakutan. Melihat Tuhan berarti mengalami pengalaman transformatif.

Semula Bernama Punguan Batak Katolik Indonesia
Awalnya IKKSU bernama Punguan Batak Katolik Indonesia, berdiri tahun 1955 diprakarsai oleh keluarga Aloysius Amiruddin Siregar/Fransisca br. Nasution dan keluarga Bruderan St. Aloysius.

Mereka mengumpulkan orang-orang Katolik Sumatera Utara dan mengadakan pertemuan setiap minggu di Jl.Riau no.21, Menteng, Jakarta.

Tahun 1959, pada tanggal 4 Januari 1959 PKBI diresmikan dengan Ketua J. Hutagalung di Aula Gereja St.Theresia, Paroki Menteng, oleh Romo Paroki setempat.

Lalu pada tahun 1961 berganti nama menjadi Ikatan Keluarga Sumatera Utara (IKKSU) dengan ketua S. M. Sinurat.

Sampai pada kepemimpinan Lowowyk Sihite yang menggantikan Robert Simbolon, IKKSU telah dipimpin oleh 16 orang Ketua Umum.

Dan sampai pada usianya yang ke-70 ini, IKKSU tetap mempertahankan azas ”Berazaskan Pancasila, serta berdasarkan Undang-Undang Dasar RI 1945 dan Ajaran Gereja Katolik”.

Sebagai kelompok kategorial etnis dan keagamaan, IKKSU bersifat independen dalam arti tidak terikat atau bernaung di bawah satu kekuatan politik apa pun.

Menyangkut kehadiran IKKSU, seperti dijelaskan oleh Ketum IKKSU Lodowyk Sihite, sejak kepengurusannya dilantik pada 18 Januari 2025 di Gereja Santa Clara, pihaknya bertekad menjadikan IKKSU masuk dalam Kelompok Kategorial di bawah Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Bogor, Keuskupan Agung Medan dan Keuskupan Sibolga.

”Kami sudah mendapatkan rekomendasi dari KAJ bahwa IKKSU ini masuk dalam Kelompok Kategorial. Kami sudah notariskan dan sudah terdaftar di Kemenkumham sebagai organisasi resmi. Kami juga sudah mendapat rekomendasi dari Departemen Agama,” aku Lodowyk. (tD/EDL)

Related Post