
WONOGIRI- Thomas Johnson, pemilik Yayasan Karya Alam Wisesa pada Minggu, 11 Mei 2025 mengadakan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Panti Asuhan. Peletakan batu pertama tersebut dilakukan secara Katolik, dipimpin oleh Romo Suyitno SJ dari Paroki Santo Yusuf Baturetno, didampingi Suster Felicia TMN.
Pembangunan akan berlangsung dalam beberapa tahap, dengan fokus awal pada panti asuhan berkapasitas 70 anak, pada tahap pertama 20 anak akan menempati fasilitas terlebih dahulu. Selain itu, akan dibangun ruang serbaguna dan lima rumah ibadah untuk kegiatan keagamaan.
Anak-anak dan para Lansia yang ditampung tidak dipandang agamanya. Yang paling penting mereka membutuhakn bantuan.
Diharapkan, kehadiran Panti Asuhan tersebut membantu Pemerintah Wonogiri dalam membina dan mendidik serta menyejahterakan warganya.
Thomas Johnson berikhtiar, melalui Panti Asuhan tersebut membantu Pemerintah. Sampai saat ini Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah, masih menghadapi tantangan ekonomi yang cukup berat.
Tahun lalu, daerah ini mengalami defisit hampir Rp 1 miliar, dengan pemasukan kas daerah sebesar Rp 2,3 triliun dari APBD 2024 sebesar Rp 2,4 triliun.
Memberi Harapan

Camat Batuwarno, Khrisma Eko Sutiyono,S.Sos menuturkan bahwa masyarakat Kecamatan Batuwarno merespon dan menyambut positif pembangunan panti yang bukan sekadar tempat perlindungan bagi anak-anak terlantar dan para lansia, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat.
“Anggaran dari pemerintah sangat minim untuk membangun ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di Wonogiri,” ujar Khrisma saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan panti tersebut di Desa Sumberejo, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Sementera itu secara terpisah Thomas Johnson, pendiri Yayasan Karya Alam Wisesa menuturkan bahwa pembangunan panti di area seluas 3 hektar yang nantinya diperluas hingga 4 hektar akan dilengkapi dengan lima rumah ibadah dari berbagai agama.
“Melalui pembangunan panti asuhan ini, kelak anak-anak terlantar bisa memiliki masa depan dan ikut membangun Wonogiri,” tutur Tom panggilan Thomas Johnson.
Lebih dari sekadar tempat tinggal, panti ini juga memiliki area pertanian dan peternakan yang akan dikelola oleh praktisi berpengalaman. Anak-anak akan diajarkan keterampilan bertani dan beternak, serta hasil produksinya akan dipasarkan demi keberlanjutan operasional panti.
“Seluruh hasilnya digunakan untuk kegiatan dan pengembangan panti,” jelas Thomas.
Panti akan menerima anak-anak berusia 5 hingga 18 tahun serta lansia dari berbagai latar belakang agama. Anak-anak yang tinggal di panti akan diberikan pendidikan di sekolah terdekat, memastikan mereka mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Senada dengan Camat Batuwarno, Kepala Desa Sumberejo, Tri Haryanto, menyambut baik keberadaan panti ini.
“Selain membantu anak-anak terlantar dan lansia, panti ini juga akan menggairahkan ekonomi di desa kami dengan membuka lapangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi lokal,” ujarnya.
Dengan kehadiran Yayasan Karya Alam Wisesa dan dukungan masyarakat, Wonogiri kini memiliki harapan baru untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi mereka yang membutuhkan, sekaligus memperkuat ekonomi daerah secara berkelanjutan. (*/tD)
