Paus Leo XIV memulai kunjungan 6 hari ke Turki dan Lebanon pada hari Kamis (27/11). Pada kunjungan diplomatik pertamanya di Ankara, Leo XIV sepenuhnya mengemban tugas sebagai kepala negara.
Lebih dari enam bulan setelah terpilih, Bapa Suci menambahkan satu lagi tanda centang pada riwayat kepausannya dengan menepati dua janji yang dibuat oleh pendahulunya: untuk memperingati 1.700 tahun Konsili Nicea di Turki dan untuk menghibur Lebanon yang telah mengering setelah bertahun-tahun dilanda krisis.
Dengan riang dan santai — dan menyadari bahwa saat itu adalah Thanksgiving — Paus berbicara kepada pers dalam bahasa Inggris sebelum berjalan menuju altar untuk menerima hadiah-hadiah personal dari banyak dari mereka.
Ia mengatakan bahwa di Turki dan Lebanon, tujuannya adalah untuk “menyatakan betapa pentingnya perdamaian bagi dunia.”
Namun, ia juga menekankan dimensi ekumenis dari kunjungan tersebut, menekankan pencarian “harmoni” meskipun terdapat perbedaan. (Al/tD)
