Fri. Nov 1st, 2024

Dubes Vatikan Berharap Ikatan Dosen Katolik Indonesia Melayani dengan Baik

IKDKI diharapkan menjadi wadah yang memberdayakan.

JAKARTA-Dalam video sambutannya yang ditayangkan pada Rakernas 1 Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) di Kampus Universitas Tarumanegara (27 Juli 2024), Dubes Vatikan Mgr Piero Pioppo mengharapkan IKDKI melayani dengan baik.

Dubes juga mengapresiasi kehadiran IKDKI dan mengharapkan agar IKDKI tetap menghayati dan menerapkan kasih dalam usaha menjadi pendidik Katolik yang baik.

“Atas nama Bapa Suci Paus Fransiskus saya menyapa Anda semua para peserta Rakernas IKDKI. Saya mengenal organisasi Anda dengan baik. Semoga Anda semua dapat melayani dengan kasih,” ujar Mgr Piero Pioppo.

Dalam Rakernas ini juga, IKDKI juga menggelar talk show yang menghadirkan tiga pembicara, yakni Dirjen Bimas Katolik  Drs. Suparman, SE. M.Si, Dewan Penasihat IKDKI Prof. Dr. Thomas Suyatno dan Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D.

Prof Suyatno mengharapkan IKDKI yang bertagline Mumpuni dan Melayani benar-benar menjadi organisasi yang peduli terhadap anggotanya. Dengan semangat melayani, maka semestinya kata Suyatno, IKDKI menjadi tempat para anggota mengadu dan menangis.

Mumpuni jelas pria berusia 85 tahun ini, berarti melaksanakan program kerja dengan jujur dan kritis. Para dosen Katolik katanya, harus dikenal sebagai pribadi yang kritis, namun peduli sekaligus profetis.

Sementara, Suparman yang diminta berbicara tentang tema Peran Dosen Katolik dalam Pembangunan Nasional justru meminta para profesor atau para dosen memberikan rekomendasi seputar kebijakan izin pembangunan rumah ibadah.

Dirjen Suparman juga berharap mendapatkan masukan dari Rakernas IKDKI  bagi kelancaran tugasnya dalam mengurus 8,6 juta penduduk Katolik Indonesia saat ini.

Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro mengajak IKDKI untuk terlibat aktif dalam upaya peningkatan indeks pendidikan di Indonesia sebagai perwujudan tugas sebagai seorang Katolik, yakni menjadi terang dan garam dunia.

Purnomo berharap para dosen Katolik mengikuti perubahan dan dinamika dunia. Sebab menurutnya, dunia ini sedang berlari bersama perubahan yang menyertai dengan cepat pula.

“Siapa yang bisa mengikuti perubahan tersebut secara aktif, maka ia akan bertahan. Kalau yang tidak bisa mengikuti perubahan, ia akan tersisih. Karena itu, silakan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi sangat cepat saat ini,” tegasnya.

Sebelumnya, dalam sambutannya, Ketua IKDKI, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan mengatakan, perhatian pihak Gereja terhadap para dosen Katolik di kampus non-Katolik masih minim. ”Bahkan, tidak ada yang memperhatikan mereka. Kalau kita tidak membantu mereka, minimal IKDKI menjadi wadah yang baik dan kondusif untuk kolabirasi ke depan,” kata rektor Universitas Tarumanegara ini. (tD/*)

 

Related Post