Ketika menghadiri bakti sosial operasi katarak gratis untuk 100 mata di wilayah Semarang, pada Sabtu, (6/12/2025), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, Mendikdasmen sekaligus Sekretaris Umum PP Muhammadiyah menyinggung temuan pemeriksaan kesehatan nasional yang menunjukkan peningkatan gangguan mata pada anak.
Dia menyebut kebiasaan berlama-lama menatap layar gawai sebagai salah satu penyebabnya. Karena itu, ia menekankan perlunya edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan digencarkan agar budaya hidup sehat tumbuh sejak dini.
Direktur RS UNIMUS, dr. M. Riza Setiawan, MOSH, FISQua, mengatakan bahwa operasi katarak massal tersebut merupakan yang pertama kali diselenggarakan rumah sakit. Karenanya, atas nama rumah sakit, dr. Riza mengapresiasi program Sido Muncul dan Perdami.
“Semua kebutuhan operasi difasilitasi oleh Sido Muncul dan Perdami. Kami menyediakan ruang operasi serta fasilitas pendukung,” jelasnya
- Riza mengatakan di daerah pedesaan, kata ”operasi” masih menjadi momok. ”Padahal setelah operasi katarak, mereka bisa langsung melihat dan kembali produktif,” jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap ada sosialisasi yang lebih baik tentang program program operasi katarak gratis dapat menjangkau lebih banyak pasien di masa mendatang.
Wakil Ketua Perdami Jateng, Dr. dr. Trilaksana Nugroho, M.Kes, FISCM, Sp.M(K) juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama Sido Muncul yang telah berlangsung lebih dari 14 tahun.
Kerja sama dengan rumah sakit dan korporasi seperti Sido Muncul sangat berarti untuk mencapai target Indonesia bebas kebutaan katarak.
Dr Trilaksana menjelaskan, angka kebutaan di Indonesia masih 3 persen, dan sekitar 75 persennya disebabkan katarak. ”Artinya, jika kita menangani katarak dengan optimal, kita bisa menyelesaikan lebih dari 70 persen masalah kesehatan mata di Indonesia,” ungkapnya.

